Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menyatakan kontrak pembelian enam jet tempur Rafale untuk memperkuat alat utama sistem senjata(alutsista) Indonesia resmi efektif. Jet tempur itu diperkirakan akan tiba di Indonesia pada 2026.
"[Kontrak pembelian] sudah efektif sejak 9 September 2022," kata Juru bicara Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak saat dihubungi, Kamis (22/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terpisah, Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah menyatakan pesawat pertama akan tiba di Indonesia sekitar akhir 2026 usai efektifnya kontrak tersebut.
"Informasi yang saya terima, pesawat pertama akan datang kurang lebih akhir 2026," kata Indan.
Ia menyampaikan pihaknya sudah merencanakan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mengoperasikan dan memelihara pesawat buatan industri Prancis tersebut.
Lihat Juga : |
Sebagai informasi, Kementerian Pertahanan (Kemhan) sebelumnya melakukan penandatanganan kontrak kerja sama pembelian enam pesawat tempur generasi 4,5, Dassault Rafale buatan Prancis.
Penandatanganan kontrak itu disaksikan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto saat menerima kunjungan Menteri Angkatan Bersenjata Republik Prancis Florence Parly beserta delegasi di Gedung Kemenhan, Jakarta, pada 10 Februari silam.
"Kita rencananya akan mengakuisisi 42 pesawat Rafale. Kita mulai hari ini dengan tanda tangan kontrak pertama untuk 6 pesawat," kata Prabowo saat itu.
(yoa/kid)