Sekjen DPR Dipanggil MKD Buntut Ketua IPW Dihalangi Masuk Gerbang

Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI Habiburokhman mengatakan bahwa MKD memanggil Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR Indra Iskandar Selasa (27/9) ini, sekitar pukul 13.00 WIB.

Pemanggilan terhadap Indra dilakukan buntut dari peristiwa dugaan diskriminasi dan penghalangan Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso oleh personel pengamanan dalam (pamdal) di gerbang depan Gedung DPR, Senin (26/9).

"Kami hari ini juga mengundang Sekjen DPR Pak Indra jam 13 supaya juga mencari solusi evaluasi," ujar Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa (27/9).

Ia menyatakan Gedung DPR adalah rumah rakyat. Menurut Habiburokhman, DPR terbuka terhadap semua pihak yang mau berkunjung.

Apalagi, IPW datang untuk memenuhi undangan dari MKD DPR untuk menjelaskan perihal private jet yang dipakai eks Kepala Biro Pengamanan Internal Divisi Propam Polri Brigjen Hendra Kurniawan.

"Intinya DPR ini kan rumah rakyat, kita sangat terbuka. Walaupun memang tentu ada protokol keamanan dan lain-lain," tuturnya.

Waketum Partai Gerindra itu pun mengaku sudah memberikan teguran keras kepada personel pamdal yang melakukan pengusiran kemarin. Bahkan, Habiburokhman menyatakan, komandan pamdal juga sudah dipanggil buntut insiden tersebut.

"Kita jangan sampai menghambat dan mempersulit rakyat yang akan hadir ke sini. Apalagi, Pak Sugeng ini orang yang mau meluangkan waktunya membantu kerja-kerja DPR. Mungkin itu secara langsung kami sampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan kemarin," katanya.

Sebelumnya, Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso batal hadir memenuhi undangan MKD lantaran merasa didiskriminalisasi dan dihalangi.

Kata Sugeng, dirinya telah berkomunikasi dengan staf MKD DPR terkait panggilan itu pada 23 September. Dalam komunikasi itu, Sugeng menegaskan IPW akan hadir pada hari ini sekitar pukul 10.40 WIB.

"Kesediaan hadir IPW adalah sebagai wujud penghormatan IPW pada tugas MKD. Dan, komunikasi berlanjut saat menuju ke Gedung DPR, Senin," kata Sugeng dalam keterangannya, Senin (26/9).

Namun, saat memasuki pintu depan Gedung DPR, Sugeng dihalangi oleh pamdal. Alasannya, karena sudah ada perintah dari Ketua dan Sekjen DPR.