Kapolsek Cilincing Kompol Haris Ahmad mengatakan benda diduga granat yang meledak di Cilincing, Jakarta Utara, diambil oleh korban dari jalan dengan maksud ingin dijual.
Benda tersebut ditemukan oleh Rahmat (19) di lokasi yang tak jauh dari tempat pelatihan Brimob saat perjalanan pulang kerja. Jarak lokasi penemuan granat dengan rumah korban diketahui sekitar dua kilometer.
"Jadi kesatuan Brimob sedang melakukan latihan penguatan keterampilan bukan di rumah korban. Jadi si korban ini menemukan terus mengambil dan dibawa pulang dengan niat dijual," Haris saat dihubungi, Rabu (28/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sesampainya di rumah, korban mengotak-atik benda tersebut dan akhirnya meledak pada pagi tadi.
"Itu kan dia coba utak atik dan timbulkan efek seperti itu," ucap Haris.
Usai terjadi ledakan, personel dari Brimob langsung menuju ke lokasi untuk melakukan olah TKP dan pengamanan. Selain itu, kata Haris, benda diduga granat tersebut juga langsung diamankan oleh Brimob.
"Brimob yang langsung ambil mereka yang ambil mereka yang olah TKP dan evakuasi," ujarnya.
Kendati demikian, Haris juga belum bisa memastikan apakah benda yang meledak itu benar merupakan sebuah granat atau bukan.
"Kalau benda itu berjenis apa itu temen-temen Brimob yang lebih memahami jenisnya apa. Kami pun tidak bisa memastikan itu granat atau bahan peledak atau sejenisnya atau bom asap kita tidak tahu," tuturnya
Sebelumnya, sebuah ledakan terjadi di gang sempit permukiman penduduk Jalan Tipar Timur, RT 08 RW 04 Kelurahan Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara.
Akibat ledakan tersebut, seorang warga Rahmat (19) dikabarkan mengalami luka di telapak tangan kiri dan kaki sebelah kanannya. Ia juga masih mengalami gangguan pendengaran karena terdampak langsung ledakan granat kejut tersebut.
Rahmat menyebut bahwa benda diduga granat kejut bertuliskan Kepolisian Negara Republik Indonesia. Granat itu, kata dia, dalam keadaan terbungkus di pinggir Jalan Kawasan Berikat Nusantara (KBN).
(dis/isn)