Sebanyak 180 orang mengalami luka-luka dan saat ini masih dalam perawatan di rumah sakit akibat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang.
"Masih ada 180 orang yang dalam perawatan dan pengecekan terkait dengan upaya-upaya penyembuhan kepada yang sedang dirawat," ungkap Kapolda Jatim Nico Afinta di Mapolres Malang, seperti dilansir DetikJatim, Minggu (2/10).
Dalam kerusuhan usai pertandingan Arema vs Persebaya tersebut, 127 orang dilaporkan meninggal dunia. Dua di antara korban tewas merupakan personel kepolisian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nico merinci 34 orang korban tewas di dalam stadion, sedangkan korban lainnya meninggal saat dalam proses pertolongan di rumah sakit.
"Yang meninggal di dalam stadion ada 34 orang, kemudian yang lain-lain di rumah sakit pada saat proses pertolongan," imbuh Nico.
Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan disebut terjadi usai para suporter Arema memasuki lapangan setelah timnya kalah melawan Persebaya. Insiden itu direspons polisi dengan menghadang dan menembakkan gas air mata.
Gas air mata ditembakkan tidak hanya kepada suporter yang memasuki lapangan, tetapi juga ke arah tribun penonton, yang kemudian memicu suporter panik.
Akibatnya, massa penonton berlarian dan berdesakan menuju pintu keluar, hingga terinjak-injak.
(bir)