Selidiki Roboh Tembok MTSN 19, Polisi Koordinasi dengan Puslabfor
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary mengatakan pihaknya bakal berkoordinasi dengan Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri untuk menyelidiki penyebab robohnya tembok pembatas MTS N 19 Pondok Labu, Jakarta Selatan.
Peristiwa robohnya tembok itu diketahui menyebabkan tiga siswa meninggal dunia dan tiga lainnya luka-luka.
"Iya dalam olah TKP, saat ini identifikasi masih bekerja dan kami akan berkoordinasi dengan Puslabfor," kata Ade di MTS N 19, Kamis (6/10) malam.
Ia tidak menjawab ketika disinggung soal adanya faktor kelalaian pihak sekolah dalam peristiwa itu. Polisi, kata dia, tengah fokus pada penanganan korban dan pengamanan aset sekolah.
"Prioritas malam ini adalah mengamankan TKP dan mengamankan aset dan barang di sekolah. Kami masih melakukan penyisiran di TKP," ujarnya.
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji sebelumnya menjelaskan kronologi banjir yang merendam MTS N 19 Jakarta hari ini. Menurut dia, banjir disebabkan oleh hujan deras sejak siang.
Hujan menyebabkan air dari gorong-gorong meluap dan merendam area sekolah. Kala itu, siswa masih mengikuti proses belajar mengajar di kelas.
Siswa yang mengetahui banjir masuk, langsung keluar berhamburan dan menyelamatkan diri. Banjir belakangan juga merobohkan satu sisi tembok gedung sekolah sekitar pukul 14.00 WIB.
"Posisi sekolah berada di dataran rendah, yang di sekitarnya terdapat saluran PHB Pinang Kalijati dan di belakang sekolah terdapat aliran sungai," katanya
(yoa/agt)