Banjir Terjang Seram Barat: 2 Rumah Hanyut, Warga Mengamuk

CNN Indonesia
Jumat, 07 Okt 2022 11:30 WIB
Warga Seram Barat sempat mengamuk usai dua rumah hanyut terbawa arus sungai imbas tanggul penahan air tak juga dibangun pemda setempat.
Ilustrasi banjir di Maluku. (CNN Indonesia/Said)
Jakarta, CNN Indonesia --

Banjir melanda Desa Piru, Kecamatan Seram Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku imbas hujan dengan intensitas tinggi sejak Kamis (6/10). Banjir itu merendam 26 rumah penduduk di tiga Dusun. Tak hanya itu, dua rumah juga dilaporkan hanyut terbawa arus sungai.

Banjir yang mengepung tiga kawasan permukiman di Desa Piru, Seram Barat itu dipicu akibat pekerjaan proyek jembatan dan penggalian sungai oleh alat berat. Banjir juga diperparah karena tanggul penahan air belum dibangun di sekitar bantaran sungai yang dijanjikan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Seram Bagian Barat.

Seorang warga, Santi sempat mengamuk dan memprotes setelah dua rumah yang berada di Dusun Air Salobar hanyut terbawa arus sungai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rumah kami hanyut, padahal sejak kecil tinggal di sini sungai ini tidak pernah banjir, banjir karena pekerjaan proyek jembatan," ujarnya di lokasi banjir. Kamis, (6/10).

Ia bilang rumah-rumah terendam banjir imbas pekerjaan proyek jembatan dan alat-alat berat menggali sungai.

"Kalau tidak menggali sungai dan pekerjaan proyek jembatan mungkin rumah-rumah tidak tergenang, mereka tidak bertanggungjawab, mereka bilang gali saja," tuturnya.

Ia berujar lokasi banjir yang terparah berada di Dusun Air Salobar dengan ketinggian air mencapai 1 meter. Rinciannya, 18 rumah Dusun Air Salobar, 4 rumah Dusun Pohon Pule, dan 4 rumah Dusun Lorong Pisang.

"Jadi total 26 rumah, 4 rumah di Pohon Pule, 4 rumah di Lorong Pisang dan sisanya 18 rumah di Air Salobar," ucapnya.

Ibu rumah tangga itu lantas meminta Penjabat Bupati Kabupaten Seram Bagian Barat Andi Chandra segera turun ke lokasi dan menemui warga terkait proyek jembatan yang membuat sungai meluap.

Warga ramai-ramai turun ke jalan sambil membawa kayu, meja kursi memblokade jalan sebagai bentuk protes terhadap Pemerintah Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat.

Akibatnya, arus lalu lintas antar desa menuju ibu Kota Piru maupun sebaliknya sempat lumpuh total. Terlihat sebuah mobil ambulans pembawa jenazah dari RSUD Piru untuk dimakamkan di Desa Waesama sempat tertahan berjam-jam.

Ambulans baru diizinkan lewat setelah aparat yang tiba dilokasi sempat bernegosiasi dengan warga dan warga bersedia membuka blokade.

"Kami blokade jalan ini bukan untuk menghalangi masyarakat lalu lalang namun ini simpati pemerintah daerah untuk membuka mata,"kata Boyke Pirsaouw saat blokade jalan.

Ia bilang blokade jalan buntut tak mendapat kepastian pemerintah terkait penangan banjir. Mereka, kata dia sudah berulang kali menemui pemerintah terkait normalisasi sungai namun permintaan mereka tak direspons pemerintah seram barat.

"Ini bukan baru satu kali namun sudah berulang kali, dengan blokade jalan, pemerintah bisa membuka mata terkait banjir ini, sebab dulu daerah ini bebas banjir namun ketika pekerjaan proyek jembatan mulai kebanjiran," pungkasnya.

(sai/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER