Survei Litbang Kompas: 49,5 Persen Publik Nilai Anies Untungkan NasDem

CNN Indonesia
Senin, 10 Okt 2022 14:24 WIB
Dari survei Litbang Kompas didapati 49,5 persen responden yakin suara NasDem akan naik pada Pemilu 2024 bila mengusung Anies sebagai capres.
Ketua Umum NasDem Surya Paloh bersama Anies Baswedan beberapa waktu lalu. (CNN Indonesia/ Adi Ibrahim)
Jakarta, CNN Indonesia --

Survei nasional Litbang Kompas terbaru mencatat sebanyak 49,5 persen responden menilai deklarasi Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) 2024 yang diusung NasDem turut menaikkan elektabilitas partai itu jelang Pemilu 2024.

Survei ini dilakukan terhadap 508 responden dari 34 provinsi di Indonesia pada 4-6 Oktober 2022. Sampel ditentukan secara acak dari responden panel Litbang Kompas sesuai proporsi jumlah penduduk di tiap provinsi, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Dari hasil survei, Litbang Kompas menyimpulkan NasDem bakal memperoleh suara lebih banyak usai partai itu mendeklarasikan Anies sebagai capres pada 3 Oktober lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Sebanyak) 49,5 persen yakin suara NasDem akan naik," tulis hasil survei tersebut yang diakses pada Senin (10/10).

Selain itu, tim Litbang Kompas pun menemukan sebanyak 23,6 persen responden menyatakan deklarasi itu tidak berpengaruh apapun bagi elektabilitas NasDem di Pemilu 2024 mendatang.

Lebih lanjut, survei juga menunjukkan 18,9 persen responden meyakini suara NasDem memang bisa naik usai mencalonkan Anies, namun tak menutup kemungkinan NasDem juga bakal memperoleh penurunan suara. Sementara itu, sebanyak 8 persen menyatakan tidak tahu mengenai hal tersebut.

Minat Koalisi Parpol

Di sisi lain, Litbang Kompas juga menyoroti deklarasi capres NasDem dan Gerindra yang berpotensi menarik minat parpol lain untuk berkoalisi.

Menurut survei, sebanyak 41,9 persen responden memandang dinamika politik terbaru soal capres akan diikuti dengan sikap parpol lain untuk turut mendeklarasikan bakal capresnya.

Parpol lain dinyatakan berpeluang untuk bergabung dengan salah satu dari kandidat capres yang diusung dua partai itu yakni Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.

Namun demikian, sebesar 39,6 persen responden berpendapat bakal ada capres lain selain Anies dan Prabowo.

Responden menilai potensi bergabungnya parpol lain dengan poros bakal capres yang telah dideklarasikan tersebut bukan berarti menutup peluang potensi parpol lainnya mengusung sosok di luar Cak Imin, Prabowo, dan Anies yang sudah dijagokan PKB, Gerindra, dan NasDem.

Elektabilitas Anies Sebelum Diusung NasDem

Berbeda dengan survei Litbang Kompas tersebut, dua lembaga lain justru menampilkan sentimen negatif bagi NasDem pascamendeklarasikan Anies sebagai capres.

Survei Political Weather Stations (PWS) mencatat sentimen negatif bagi Partai NasDem usai mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres.

Peneliti PWS Sharazani mengatakan ada peningkatan sentimen negatif sekitar 5 persen untuk partai tersebut. Hal itu berdasarkan sentimen yang diperoleh dari percakapan di media massa.

"Sebelum deklarasi, sentimen negatif terhadap Partai NasDem sebesar 11,7 persen, setelah deklarasi meningkat menjadi 16,1 persen," kata Sharazani melalui keterangan tertulis, Jumat (7/10).

Sementara itu, Lembaga survei Saiful Mujani Research and Center (SMRC) memprediksi NasDem bakal kehilangan banyak suara di Indonesia bagian timur di Pemilu 2024 bila mengusung Anies sebagai capres.

Direktur Riset SMRC Deni Irvani menyebut dukungan pada NasDem menurun sejak dikabarkan dekat dengan Anies Baswedan sejak beberapa bulan lalu. Hal itu lantaran profil pemilih di Indonesia Timur mayoritas merupakan pemilih non-muslim. Sementara Anies selama ini lekat dengan kelompok-kelompok Islam.

"Dukungan pada Partai NasDem di Indonesia bagian Timur mengalami penurunan dari 10.8 persen (Mei 2021) menjadi 3,9 persen (Agustus 2022)," ungkap Deni saat memaparkan hasil survei secara daring, Kamis (6/10).

(blq/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER