Personel Polres Malang Kota Sujud Mohon Ampun atas Tragedi Kanjuruhan

CNN Indonesia
Senin, 10 Okt 2022 15:00 WIB
Personel Polresta Malang Kota menggelar sujud bersama pada saat apel pagi, Jumat (10/10) ini.
Ilustrasi. Pintu tribun 13 Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. (Foto: CNN Indonesia/Abdul Susila)
Jakarta, CNN Indonesia --

Personel Polresta Malang Kota melakukan sujud bersama untuk memohon ampun dan maaf atas tragedi di Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober.

Momen sujud bersama itu diunggah dalam akun Twitter @polrestamakota, Senin (10/10). Dalam foto yang diunggah, tampak jajaran personel melakukan sujud bersama di halaman Polresta Malang Kota.

"Mohon ampun kami kepada-Mu ya Rabb atas peristiwa yang terjadi pada 1 Oktober silam. Tak lupa permohonan maaf juga kami haturkan kepada korban dan keluarganya beserta Aremania Aremanita. Kabulkan doa kami, ya Rabb," demikian keterangan dalam unggahan itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat dikonfirmasi, Kasi Humas Polresta Malang Kota Ipda Eko Novianto membenarkan soal aksi sujud bersama oleh para personel itu.

Eko menyebut sujud bersama itu dilakukan dalam apel yang dipimpin langsung oleh Kapolresta Malang Kota Kombes Budi Hermanto, Senin pagi ini.

"Saat tadi apel pagi secara spontan, karena kami juga merasakan apa yang rekan-rekan Aremania rasakan. Aremania dan Arema Police Polresta Malang Kota memiliki kedekatan emosional dan historis," ujar dia.

Sementara itu, Polres Malang lewat akun TikTok @polres_malang, mengunggah informasi bahwa mulai Senin ini, Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat resmi mundur dari jabatannya.

Diketahui, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mencopot Ferli sebagai Kapolres Malang buntut tragedi Kanjuruhan. Mutasi tersebut tertuang dalam surat telegram nomor ST/2098/X/KEP/2022.

Dalam telegram itu, Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Putu Kholis Aryana didapuk menggantikan posisi Ferli yang dimutasi menjadi Pamen SSDM Polri.

Tragedi Kanjuruhan sendiri terjadi pada 1 Oktober 2022 malam usai laga Arema FC dengan Persebaya. Mulanya, suporter Arema tampak turun ke area lapangan untuk mencari pemain dan ofisial.

Hal itu direspons polisi dengan menembakkan gas air mata ke lapangan dan tribun stadion. Akibatnya, penonton berlarian karena panik.

Mereka berlarian ke pintu keluar dalam kondisi sesak napas dan terinjak-injak hingga ada yang meninggal dunia. Sampai saat ini tercatat ada 131 orang tewas, dua di antaranya merupakan personel polisi.



(dis/tsa)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER