JEJAK 5 TAHUN ANIES

Kilas Balik Anies di DKI dari Pilkada Panas hingga Maju Capres

CNN Indonesia
Kamis, 13 Okt 2022 08:21 WIB
Anies mengalami perjalanan berliku selama lima tahun pimpin Jakarta. Mulai dari bertarung di Pilkada yang panas, ditinggal Sandiaga hingga maju capres 2024.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno melakukan salam dua jari disela serah terima jabatan di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (16/10). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Anies Baswedan mengakhiri masa tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Minggu (16/10). Anies menjabat sebagai pemimpin Jakarta selama lima tahun atau satu periode jabatan.

Ia terpilih sebagai gubernur setelah memenangkan Pilkada pada 2017 lalu berpasangan dengan politikus Partai Gerindra Sandiaga Uno. Pasangan ini diusung oleh duet koalisi Partai Gerindra dan PKS.

Pasangan ini dideklarasikan langsung oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Presiden PKS kala itu Sohibul Iman pada September 2016.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rakyat Indonesia mengharapkan Gubernur baru di DKI. Kami mencalonkan saudara Anies Baswedan sebagai Cagub DKI 2017-2022. Beliau bukan kader Gerindra dan PKS, tapi kami tak pandang harus dari partai," kata Prabowo saat mendeklarasikan Anies.

Anies-Sandi menggunakan slogan 'Maju Kotanya, Bahagia Warganya' pada kampanye Pilkada DKI 2017. Pasangan ini meluncurkan 23 janji kampanyenya kepada warga Jakarta.

Dari 23 janji itu, ada empat program yang menjadi prioritas. Yaitu, program One Kecamatan One Center for Enterpreneurship (OK OCE), Kartu Jakarta Pintar Plus (KJP Plus), Kartu Jakarta Sehat Plus (KJS Plus) dan rumah dengan uang muka nol rupiah.

Lewat OK OCE, Anies-Sandi ingin melahirkan 200.000 pengusaha baru. Program ini kerap diucapkan Anies dan Sandi ketika berkampanye. Bahkan, Sandiaga memiliki gerakan tangan khas OK OCE yang kerap diperagakannya ketika berkampanye.

Pasangan Anies-Sandi melewati suasana Pilgub DKI yang paling panas. Ia berkompetisi dengan pasangan dari Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dan  pasangan inkumben Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok-Djarot Saiful Hidayat.

Proses kampanye Pilgub DKI Jakarta sempat memanas karena diwarnai sejumlah 'drama'. Salah satunya kasus hukum penodaan agama yang menjerat Ahok. Gelombang demo berjilid menuntut proses hukum terhadap Ahok dalam kasus penodaan agama marak digelar.

Aksi demo itu digelar sejak 14 Oktober 2016 dan aksi 2 Desember 2017. Pada aksi tanggal 2 bulan 12 yang dikenal Aksi 212 itu terdapat sekitar 1 juta orang turun ke jalan-jalan di Jakarta yang puncaknya adalah menggelar salat Jumat berjemaah di kawasan Monas. Selama proses Pilgub DKI berlangsung, Ahok juga harus menghadapi proses hukum di Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

Singkat cerita, Anies kemudian terpilih sebagai Gubernur usai mengalahkan Ahok-Djarot lewat dua putaran. Hasil rekapitulasi KPU DKI Jakarta, pasangan Anies-Sandi meraup perolehan total 3.240.987 suara atau sebesar 57,96 persen. Sedangkan Ahok-Djarot hanya meraih 2.350.366 suara atau 42,04 persen.

Anies Baswedan, Basuki Tjahaja Purnama, Ahok, Djarot Saiful HidayatAnies Baswedan, Basuki Tjahaja Purnama, Ahok, Djarot Saiful Hidayat. (CNN Indonesia/LB Ciputri Hutabarat)

Usai dilantik sebagai pemimpin DKI, Anies-Sandi menggebrak lewat pelbagai kebijakan. Di masa 100 hari pertama, Anies membuka kawasan Monas untuk kegiatan keagamaan, memperbolehkan sepeda motor melintas di Jalan MH Thamrin-Merdeka Barat setelah sebelumnya dilarang, menutup Griya Pijat Alexis di Jakarta Utara dan menata PKL Tanah Abang.

"Tanah Abang itu bukan bagian dari janji kami, tetapi dalam perjalanan kami melihat itu sebagai suatu masalah yang perlu segera ditangani. Oleh karena itu kami terlibat," ujar Anies kala itu.

Sekitar satu tahun menjabat bersama di Jakarta, Anies-Sandi memutuskan berpisah. Pada 27 Agustus 2018, Sandiaga mundur dari kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta usai memilih maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo di Pilpres 2019. Prabowo-Sandi diusung gerbong Gerindra, PKS, PAN, dan Demokrat.

Alhasil, Anies ditinggal sendirian untuk memimpin Jakarta usai kursi kosong Wagub DKI kosong. Kursi kosong Wagub DKI yang ditinggal Sandi sempat lowong hingga dua tahun lamanya.

Pada 15 April 2020 akhirnya Anies mendapatkan pendamping. Kali ini, Anies masih didampingi oleh petinggi Partai Gerindra Ahmad Riza Patria yang dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai Wakil Gubernur DKI.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) didampingi Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Ahmad Riza Patria (kanan) memberi salam usai pemilihan di Gedung DPRD DKI Jakarta di Jakarta, Senin (6/4/2020). Pada pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta sisa masa jabatan 2017-2022 oleh DPRD DKI Jakarta, politisi Gerindra Ahmad Riza Patria memperoleh 81 suara sedangkan politisi PKS Nurmansyah memperoleh 17 suara sedangkan dua suara tidak sah. ANTARA FOTO/Deka Wira S/wpa/wsj.Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) didampingi Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Ahmad Riza Patria (kanan) memberi salam usai pemilihan di Gedung DPRD DKI Jakarta di Jakarta, Senin (6/4/2020). ANTARA FOTO/Deka Wira S.

Pelantikan Riza dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden RI 40/P Tahun 2020 tentang Pengesahan Pengangkatan Wagub DKI Jakarta sisa masa jabatan 2017-2022 dan ditetapkan pada 15 April 2020.

Usai dilantik, Riza menyatakan siap membantu Anies dalam menangani wabah virus Corona (Covid-19) di Ibu Kota Jakarta. Kala itu, pandemi virus corona tengah menerjang Indonesia.

"Mudah-mudahan kehadiran saya di DKI Jakarta bisa membantu program-program yang sudah ditetapkan dan khususnya kita dalam menangani Covid-19. Kami berharap masalah ini bisa kami selesaikan secara baik," kata Riza.

Duet pimpinan Ibu Kota ini kemudian berjalan beriringan hingga berakhir masa jabatannya. Di depan Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta 13 September lalu, Anies menegaskan tetap bekerja sebagai gubernur hingga 16 Oktober.

"Dan tadi pun disebutkan, masa jabatan ini berakhir pada 16 Oktober," imbuh Anies.

Di pengujung masa jabatan, Anies membuat kebijakan yang kontroversi. Anies mengubah 23 nama jalan menjadi nama tokoh Betawi, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) diganti dengan Rumah Sehat, wisata Kota Tua pun turut diganti penamaannya menjadi Batavia.

Langkah Baru Anies Jelang Lengser

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER