UPDATE CORONA 13 OKTOBER 2022

Positif Covid di RI Tambah 1.830, Kasus Aktif 17.226 Orang

CNN Indonesia
Kamis, 13 Okt 2022 17:28 WIB
Ilustrasi. Penggunaan masker adalah salah satu perlindungan diri dari penularan Covid-19. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Konfirmasi positif Covid-19 bertambah 1.830 kasus pada hari ini, Kamis (13/10). Dengan demikian, total kasus Covid-19 sejak awal pandemi pada 2020 silam hingga kini mencapai 6.452.078 kasus.

Berdasarkan data Satgas Covid-19 per hari ini pukul 12.00 WIB, pasien yang dinyatakan sembuh bertambah 1.713 kasus sehingga total menjadi 6.276.589 orang. Sementara kematian akibat Covid-19 bertambah 14 orang. Dengan demikian total meninggal menjadi 158.263 orang.

Dari data tersebut tercatat kasus aktif Covid-19 per hari ini ada 17.226 orang atau turun 103 kasus dari kemarin. Sedangkan kasus suspek Covid sebanyak 4.343 orang dan spesimen yang diperiksa 63.270 sampel.

Jumlah masyarakat yang telah menerima vaksinasi Covid-19 dosis pertama yaitu 204.742.486 orang, dosis kedua 171.365.760 orang, dan dosis ketiga atau booster sebanyak 64.173.392 orang.

Sebelumnya, Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin berharap semua pihak tetap waspada dan tak tergesa-gesa menyatakan pandemi virus corona (Covid-19) telah berakhir.

"Di tengah komitmen kita untuk tetap waspada dan tidak tergesa-gesa menyatakan pandemi telah berakhir, sekarang tantangan baru yang tidak kalah pelik sudah menghadang di depan mata," kata Ma'ruf dalam pidatonya di Pembukaan Anugerah Layanan Investasi Tahun 2022 yang disiarkan di kanal YouTube Kementerian Investasi, Rabu (12/10).

Ma'ruf menilai semestinya semua pihak bisa bersyukur Indonesia dinilai mampu mengendalikan pandemi. Meski demikian, Ia mengakui pandemi Covid-19 telah berimbas dan menghantam seluruh sendi-sendi aktivitas ekonomi Indonesia.

"Dan sampai kini belum sepenuhnya dapat ditanggulangi," ucapnya.

Di sisi lain, Ma'ruf mengatakan tantangan baru yang dihadapi ke depan tidak kalah pelik meski pandemi belum berakhir.

Ia memprediksi Tahun 2023 akan menjadi tahun yang sulit bagi perekonomian global. Terlebih, adanya resesi akibat konflik geopolitik dapat mengarah pada krisis pangan, krisis energi, dan krisis keuangan. Hal itu bisa berimbas kepada ketidakstabilan harga dan tingginya inflasi.

"Mencermati keadaan yang cukup berat tersebut, kita harus optimis mampu melewati krisis yang telah dan sedang menanti di tahun-tahun mendatang. Optimisme ini perlu dibarengi dengan kerja keras, terutama memastikan terjaganya stabilitas ekonomi dan politik," kata dia.

Sebagai informasi, Indonesia masih menerapkan status gawat darurat Covid-19 sampai saat ini. Status gawat darurat itu termaktub dalam Keppres Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Covid-19 dan Keppres Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Non alam Penyebaran Covid-19 sebagai Bencana Nasional.

Beberapa waktu lalu Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan keputusan pemberhentian Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Indonesia masih menunggu arahan Presiden Jokowi.

(tim/isn)


Saksikan Video di Bawah Ini:

VIDEO: Kasus Covid-19 Kembali Melonjak

KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK