Jawaban Jokowi soal Kinerja Polri: Kapolrinya Masih Pak Listyo

CNN Indonesia
Kamis, 13 Okt 2022 18:33 WIB
Saat di Bandung, Presiden Jokowi berbicara tentang kinerja Polri di tengah tekanan publik terkait sejumlah perkara dari mulai Sambo hingga Kanjuruhan.
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyatakan Kapolri masih tetap Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Hal itu diungkap Jokowi saat menjawab pernyataan terkait rencana pemanggilan pejabat teras Polri ke Istana Kepresidenan pada Jumat (14/10) nanti.

Dalam kesempatan itu Jokowi juga ditanya perihal kinerja Polri yang dikeluhkan rakyat Indonesia beberapa waktu terakhir. Namun, dia menilai banyak polisi di tingkat bawah yang masih bekerja keras untuk membantu dan melayani masyarakat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau dilihat di bawah, saya melihat polisi masih kerja keras untuk membantu masyarakat, melayani masyarakat, itu yang saya lihat," kata Jokowi di Kantor Pos Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/10) seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.

"Kapolrinya masih Pak Listyo Sigit Prabowo," tambahnya.

Saat ditanya terkait pemanggilan para pejabat Polri dari pusat hingga daerah ke istana pada Jumat (14/10), Jokowi hanya menjawab, "Besok didengarkan lah."

Sebagai informasi, rencana Jokowi memanggil jajaran Polri ini akan diselenggarakan besok pukul 14.00 WIB di Istana Negara. Hal tersebut tertuang dalam Surat Telegram Rahasia (STR) dengan nomor: STR/764/X/HUM.1./2022 tertanggal Rabu 12 Oktober 2022 yang beredar di kalangan pewarta.

Dalam surat tersebut, pengarahan dari Jokowi itu ditujukan kepada Pejabat Utama Mabes Polri, Kapolda seluruh Indonesia, dan Kapolres/tabes seluruh Indonesia. Mereka yang diminta hadir mengikuti arahan Jokowi diminta mengenakan seragam dinas tanpa penutup kepala dan tongkat.

"Hasil rakor melalui zoom cloud meeting hari Rabu, 12 Oktober 2022, pukul 10.00 WIB yang dipimpin Kasetpres, terkait rencana pengarahan Presiden kepada jajaran Kepolisian," isi surat telegram tersebut.

Sebagai informasi Polri sedang mendapatkan tekanan keras dari masyarakat Indonesia dalam beberapa waktu terakhir terkait pelencengan dan kinerja buruk Korps Bhayangkara tersebut.

Beberapa di antaranya terkait pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang diduga didalangi mantan kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri Ferdy Sambo.

Pembunuhan polisi yang merupakan ajudan Sambo saat menjabat Kadiv Propam itu melibatkan puluhan polisi, termasuk perwira tinggi dan perwira menengah. Sambo dan sejumlah perwira polisi yang terlibat kasus tersebut kini sudah dipecat dari Polri. Sambo akan menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pekan depan.

Selain itu, ada pula perkara penggunaan gas air mata dan aksi aparat saat Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan setidaknya 132 orang di Malang. Polri telah menetapkan enam tersangka dalam kasus tragedi Kanjuruhan, di mana tiga di antaranya adalah anggota Polri.

(rzr/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER