Mahfud MD Bawa Laporan TGIPF Kanjuruhan ke Jokowi Hari Ini
Menko Polhukam Mahfud MD akan menyerahkan laporan hasil investigasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi stadion Kanjuruhan ke Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada hari ini Jumat (14/10).
"Besok saya akan melapor ke presiden soal temuan TGIPF," kata Mahfud dalam diskusi 'Reformasi Sistem Hukum Nasional' yang digelar PDI Perjuangan, Jakarta, Kamis (13/10).
Dokumen laporan temuan TGIPF yang akan diserahkan kepada Presiden Jokowi, kata dia, kini tengah dipersiapkan. Mahfud mengaku kerap menjalankan tugas-tugas non reguler dari presiden untuk menyelesaikan kasus tertentu.
"Sekarang saya harus pimpinan tim investigasi tragedi Kanjuruhan. Sebelum itu [kasus] Sambo, jadi tugas-tugas dari presiden tak reguler itu dijalani," ujarnya.
Dia mengatakan tugas TGIPF terkait tragedi Kanjuruhan sudah rampung pada Kamis (13/10) kemarin.
"Kamis (13/10/22) sore TGIPF Tragedi Sepakbola Kanjuruhan sudah merampungkan tugasnya sesuai dengan Kepres No. 19 Tahun 2022," katanya melalui akun twitter @mohmahfudmd.
Mahfud sempat mengungkapkan Presiden Jokowi telah menanyakan hasil temuan TGIPF tragedi Kanjuruhan kepada dirinya saat bertemu di Istana Negara pada Rabu (12/10). Mahfud menyatakan temuan TGIPF tak akan diumumkan sebelum diserahkan kepada Presiden Jokowi.
"Beliau sangat serius masalah kasus tragedi Kanjuruhan sepak bola di Malang. 'Bagaimana hasil temuan TGIPF? Saya menunggu', kata presiden, karena akan segera menentukan langkah-langkah bersama FIFA yang akan berkunjung ke sini pekan depan tim pendahuluannya," kata Mahfud di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (12/11).
Sebagai informasi, FIFA dijadwalkan tiba ke Indonesia pada 18 Oktober mendatang. Mereka datang untuk mengulas total tata kelola sepak bola Indonesia. Kedatangan FIFA ke Indonesia sebagai tindak lanjut dari komunikasi Pemerintah Indonesia dengan Presiden FIFA Gianni Infantino usai tragedi Kanjuruhan.
Adapun tragedi Kanjuruhan terjadi pada 1 Oktober 2022 malam usai laga Arema FC dengan Persebaya. Awalnya, usai pertandingan malam itu, suporter Arema turun ke area lapangan untuk mencari pemain dan ofisial.
Hal itu direspons polisi dengan menembakkan gas air mata ke arah lapangan dan tribun stadion yang kemudian memicu kepanikan suporter. Massa berlarian dan berdesakan menuju pintu keluar yang terbatas. Total 132 suporter Arema FC tewas imbas tragedi ini. TGIPF lantas dibentuk untuk mengusut kasus tersebut.
(ain/lna/ain)