Pimpinan Ponpes Ora Aji Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah berharap seluruh personel Polri tetap menjaga soliditas di tengah rentetan perkara agar bisa terus menjaga keamanan masyarakat.
"Kita doakan Polri, badai itu datang tidak untuk mengganggu tapi untuk membersihkan jalan, mudah-mudahan polri kuat," ujar Gus Miftah usia berdakwah di Masjid Agung Kesultanan Banten, Kota Serang, Sabtu (15/10).
Pesan Gus Miftah itu disampaikan menyusul sejumlah kejadian yang kini menerpa kepolisian. Mulai dari perkara Fredy Sambo yang diduga kuat membunuh ajudannya, Joshua Hutabarat, hingga menyeret sejumlah petinggi Polri, Putri Candrawati hingga orang-orang terdekat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian meninggalnya ratusan suporter Aremania di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur. Penyebabnya juga diduga kuat buntut penembakan gas air mata ke arah tribun penonton yang mengakibatkan suporter panik dan berusaha menyelamatkan diri, sampai-sampai banyak yang terinjak dan meregang nyawa.
Terbaru, Irjen Teddy Minahasa yang dijadikan tersangka karena diduga menjual narkoba jenis sabu seberat lima kilogram. Penetapan tersangka dilakukan bertepatan dengan dikumpulkannya sejumlah Kapolres hingga Kapolda seluruh Indonesia di Istana Negara, untuk mendengarkan pengarahan dari Presiden Jokowi.
Gus Miftah meyakini badai perkara yang terjadi saat ini mampu membersihkan institusi kepolisian menjadi lebih baik lagi.
"Tetap jaga kekompakan, jangan ada perang bintang, Insyaallah aman," jelasnya.
Begitu juga dikatakan oleh anggota Komisi III DPR, Rano Alfath. Dia meyakini tidak ada perang bintang dalam berbagai kasus yang menimpa institusi Bhayangkara. Dia meyakini Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo bisa menjaga soliditas anggotanya.
"(Perang bintang) enggak lah, masih jauh perang bintang. Saya yakin Kapolri bisa membenahi ini dengan kesolidan di polri," ujar Rano Alfat, di tempat yang sama.
Lihat Juga : |
Pria berkacamata itu memastikan sejak dulu sudah ada oknum anggota polri yang nakal. Kini, dengan berbagai kasus yang menimpa kepolisian, diharapkan menjadi ajang bersih-bersih dan mereformasi ke arah yang lebih baik.
"Ini sebenarnya sudah saatnya bersih-bersih lah, dari jaman dulu sebenarnya ada oknum nakal ada, tapi baru kali ini lah mungkin yang berani menindak oknum nakal di polri, jadi enggak masalah," jelasnya.
Wakil Ketua DPR, Muhaimin Iskandar juga mendukung kinerja Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk memeriahkan institusinya dari anggota yang nakal. Sehingga kedepan, kinerja mantan Kapolda Banten itu menjadi tolak ukur terbaru bagi Kapolri selanjutnya.
"Ya bagus, pembenahan dan pembersihan di polri, kita dukung," ujar pria yang tenar dikenal Cak Imin itu, di tempat yang sama.
(ynd/gil)