IPB Koordinasi dengan BMKG Soal Cuaca Usai Mahasiswi Terseret Banjir

CNN Indonesia
Senin, 17 Okt 2022 05:58 WIB
Rektor IPB mengatakan telah berkoordinasi dengan BMKG terkait prakiraan cuaca di Bogor usai mahasiswi wafat karena terseret banjir.
Rektor IPB mengatakan telah berkoordinasi dengan BMKG terkait prakiraan cuaca di Bogor usai mahasiswi wafat karena terseret banjir. (Foto: CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria mengatakan telah berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait prakiraan cuaca di Bogor, Jawa Barat.

Langkah ini diambil usai seorang mahasiswi bernama Adzra Nabila dinyatakan meninggal dunia usai hilang terseret arus banjir di Bogor pada 11 Oktober lalu.

Selain itu, koordinasi dengan BMKG memiliki tujuan untuk menyesuaikan metode pembelajaran mahasiswa jika terjadi cuaca ekstrem di wilayah Bogor.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini adalah sebuah hikmah, yang penting bagi kami kampus akan melakukan langkah-langkah antisipasi, yang pertama adalah metode pembelajaran," kata Arif Satria usai pemakaman Adzra Nabila di Cilebut Timur, Bogor, Minggu (16/10), seperti dikutip dari detikcom.

"Kami sudah berkoordinasi dengan BMKG untuk mendapatkan informasi-informasi tentang cuaca sehingga kami akan menyesuaikan metode pembelajaran," imbuhnya.

Arif melanjutkan bahwa proses pembelajaran mahasiswa bisa dilakukan tanpa tatap muka. Pilihan lain adalah dengan mengatur jadwal kuliah mahasiswa.

Dengan demikian, adanya risiko dari dampak cuaca ekstrem, baik bagi mahasiswa dan dosen, bisa menurun.

"Itu akan mengurai risiko bagi dosen dan mahasiswa yang melakukan aktivitas belajar-mengajar," ujar Arif.

[Gambas:Video CNN]



Selain berkoordinasi dengan BMKG dan menyesuaikan metode pembelajaran, Arif juga menuturkan bahwa pihak kampus akan terus melakukan pengecekan kondisi pohon-pohon di Kota Bogor dan di dalam kampus IPB. Langkah ini diambil sebagai bentuk antisipasi pohon tumbang akibat cuaca ekstrem.

"Kedua kami akan terus melakukan arborikultur, upaya untuk pemeriksaan pohon-pohon yang ada di dalam kampus, itu juga upaya dari kami untuk mengurangi risiko masalah di saat cuaca ekstrem," katanya.

"Kami di dalam kampus sudah melakukan cakupannya akan dilakukan lebih luas lagi, agar safety," lanjut Arif.

Adzra Nabila dinyatakan hilang usai terjatuh di gorong-gorong dan terseret arus banjir di Jalan Dadali, Kota Bogor, pada 11 Oktober lalu.

Putra mengatakan Polsek Tambora, Jakarta Barat, langsung berkoordinasi dengan Ketua Tim Basarnas DKI Jakarta Rizky saat jasad ditemukan.

Setelah itu baru teridentifikasi bahwa jasad merupakan mahasiswi IPB yang hanyut terseret arus banjir di Bogor beberapa hari lalu.

Setelah itu baru teridentifikasi bahwa jasad merupakan mahasiswi IPB yang hanyut terseret arus banjir di Bogor beberapa hari lalu.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor Theofilo Patrocinio Freitas menyatakan dengan ditemukannya jenazah Adzra Nabila, pencarian tim SAR gabungan akan dihentikan.

Theofilo menyebutkan tubuh Adzra saat diketemukan dalam keadaan utuh. Hanya saja ada bengkak karena terendam air selama lima hari terakhr ini.

Ia menjelaskan penemuan jenazah Azra oleh tim SAR Jakarta Barat pada Ahad (16/10) pukul 8.00 WIB.

"Jenazahnya diketemukan jauh, karena mungkin hanyut sudah lima hari," katanya.

(pra/pra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER