Pemkab Malang Masih Mendata Warga Terdampak Banjir

CNN Indonesia
Selasa, 18 Okt 2022 19:00 WIB
Pemkab Malang masih terus mendata warga dan wilayah terdampak banjir. Di Desa Sitiarjo saja, setidaknya ada 600 keluarga terdampak.
Ilustrasi. Pemkab Malang masih mendatang warga dan wilayah terdampak akibat banjir dan longsor di bagian selatan. (Foto: ANTARA FOTO/JANE ELISABETH WUYSANG)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Kabupaten Malang masih terus mendata dampak bencana banjir dan longsor yang terjadi di sejumlah titik, khususnya di wilayah kabupaten bagian selatan.

Bupati Malang M Sanusi mengatakan pendataan dilakukan oleh sejumlah instrumen pemerintah daerah di wilayah terdampak.

"Untuk total wilayah yang terdampak bencana, belum terdata. Hingga malam ini masih terus dilakukan pendataan dan asesmen," kata Sanusi, di Desa Sitiarjo, Malang, dikutip dari Antara, Selasa (18/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Sanusi memastikan tidak ada korban meninggal dunia akibat bencana banjir itu.

Menurutnya, berdasarkan data sementara, sejumlah titik yang mengalami bencana banjir, di antaranya Desa Lebakharjo, Desa Pujiharjo, dan Desa Purwodari di Kecamatan Ampelgading.

Kemudian, Desa Sitiarjo, Desa Tamban, Desa Sumberagung, dan Desa Harjokuncaran di Kecamatan Sumbermanjing Wetan; dan Desa Sukodono dan Desa Srimulyo di Kecamatan Dampit.

Ia menambahkan, khusus di Dusun Rawa Teratai, masyarakat telah siap dengan mitigasi bencana banjir. Warga di dusun tersebut telah memiliki tempat untuk berlindung yang aman dan lebih tinggi.

"Bagian bawah terendam, namun di bagian atas masih bisa dijadikan tempat tinggal," katanya.

Sanusi bersama Dandim 0818 Kabupaten Malang Kol (inf) Taufik Hidayat melakukan pemantauan langsung penanganan bencana banjir dan memastikan kesiapan posko bencana.

Sanusi memastikan ketersediaan stok makanan dan minuman, peralatan kebencanaan, dan pelayanan kesehatan pada puskesmas setempat.

Dapur umum disiapkan di Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Sumbermanjing Wetan. Kapasitas dapur umum tersebut cukup besar, bisa menyiapkan sekitar 800 paket makanan dalam satu kali persiapan. Lokasi itu juga disiapkan sebagai tempat pengungsian warga jika dibutuhkan.

Selain itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang menyatakan banjir yang terjadi di wilayah bagian selatan Malang menyebabkan sedikitnya 600 keluarga terdampak di Desa Sitiarjo.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan mengatakan banjir di Desa Sitiarjo sudah mulai surut pada Senin (17/10) malam.

"Untuk Sitiarjo sudah mulai surut, tapi saat ini hujan lagi. Data masih berkembang, tapi kurang lebih ada 600 keluarga yang terdampak di Sitiarjo," kata Sadono.

Banjir terjadi Desa Sitiarjo akibat hujan dengan intensitas tinggi yang mulai mengguyur wilayah tersebut sejak Sabtu (15/10) pukul 04.00 WIB. Tinggi muka air di Sungai Desa Kedung Banteng tercatat mengalami kenaikan hingga empat meter.

Dengan kenaikan tinggi muka air tersebut menyebabkan hilir pada Sungai Panguluran Dusun Krajan Tengah, Desa Sitiarjo meluap kurang lebih pada pukul 06.30 WIB. Luapan air itu menyebabkan rumah warga terendam hingga 1,5 meter.

Wilayah Sitiarjo merupakan salah satu area yang memiliki potensi terjadinya banjir pada saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Pada pertengahan September 2022, setidaknya ada puluhan rumah di Desa Sitiarjo yang terdampak banjir akibat hujan intensitas tinggi.

(antara/tsa)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER