Komnas HAM soal PSSI dan FIFA Fun Football: Hormati Korban Kanjuruhan

CNN Indonesia
Rabu, 19 Okt 2022 17:49 WIB
Komnas HAM meminta PSSI, FIFA, dan semua pihak menghormati keluarga dan korban tragedi Kanjuruhan, Malang.
Ilustrasi. Presiden Induk Asosiasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Gianni Infantino dengan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan. (Foto: Tangkapan layar web pssi.org)
Jakarta, CNN Indonesia --

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyentil polah Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan alias Iwan Bule yang melakukan kegiatan fun football dengan FIFA di Stadion Madya, Selasa (18/10) malam.

Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara mengingatkan saat ini banyak orang, terutama keluarga korban, yang masih berduka atas tragedi Kanjuruhan. Beka mengatakan, selain korban tewas, banyak korban luka-luka yang masih dirawat di rumah sakit.

"Semalam memang ada fun football, saya kira, masih berduka, atas meninggalnya 133 korban jiwa, dan sisanya masih juga ada yang dirawat," kata Beka di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat pada Rabu (19/20).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beka pun meminta PSSI, FIFA dan semua pihak untuk menghormati korban dan keluarga mereka.

"Mari kita sama sama, menghormati para korban, yang luka maupun yang meninggal, itu aja," ujarnya.

Ketua Umum PSSI bersama anggota komite eksekutif dan karyawan PSSI bermain sepak bola bersama Infantino pada Selasa malam.

Momen tersebut diabadikan dalam bentuk foto dan kemudian diunggah dengan kalimat, 'Potret keseruan Presiden FIFA Gianni Infantino beserta jajaran saat bermain sepak bola bersama Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan di Stadion Madya'.

Netizen kemudian menanggapi negatif unggahan tersebut. Komentar-komentar negatif, bahkan kasar, menanggapi unggahan tersebut.

Kemudian PSSI pun mengedit unggahan dan menghapus kata 'keseruan' sehingga menyisakan kalimat 'Potret Presiden FIFA Gianni Infantino beserta jajaran saat bermain sepak bola bersama Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan di Stadion Madya'.

Kendati sudah menghilangkan kata 'keseruan', unggahan PSSI tersebut tetap mendapat komentar miring lantaran dianggap tak memiliki empati atas tragedi Kanjuruhan.

Adapun insiden tragis di Kanjuruhan terjadi pada 1 Oktober 2022 malam usai laga Arema FC dengan Persebaya. Dalam tragedi itu, 133 meninggal dunia dan ratusan lainnya luka-luka.

Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan mengatakan gas air mata jadi faktor utama jatuhnya korban tewas dan luka-luka dalam insiden di Kanjuruhan.

TGIPF menyatakan polisi menembakkan gas air mata secara tak terukur ke arah tribun penonton. Akhirnya, penonton panik, berlarian, dan berdesak-desakan menuju pintu keluar hingga terinjak-injak.

Polisi telah menetapkan enam tersangka dalam kasus ini.

(yla/tsa)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER