Pasien Gangguan Ginjal Akut di RSCM Tak Ada yang Punya Komorbid

CNN Indonesia
Kamis, 20 Okt 2022 19:37 WIB
Pihak RSCM mengatakan tidak ada pasien gangguan ginjal akut progresif atipikal yang memiliki penyakit penyerta alias komorbid.
Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr Cipto Mangunkusumo atau RSCM Lies Dina Liastuti. (CNN Indonesia/Khaira Ummah Junaedi Putri)
Jakarta, CNN Indonesia --

Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr Cipto Mangunkusumo atau RSCM Lies Dina Liastuti mengatakan tidak ada pasien gangguan ginjal akut progresif atipikal di RSCM yang memiliki penyakit penyerta alias komorbid.

Lies menyebut pasien yang didominasi usia balita ini datang ke RSCM dengan keluhan gejala seperti demam, batuk, pilek hingga diare dan mayoritas datang dengan keadaan anuria atau pasien yang sudah tidak bisa kencing sama sekali.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menurut cerita orang tuanya bahwa mereka sebenarnya tidak apa-apa, bukan anak penyakitan atau punya komorbid, ini tidak ada," kata Lies di RSCM, Jakarta Pusat, Kamis (20/10).

Kendati demikian, setelah ditelusuri, anak-anak ini memiliki riwayat pengobatan simptomatik sebelumnya. Ia mengatakan penyebab penyakit gangguan ginjal akut progresif atipikal ini masih dalam proses investigasi IDAI bersama Kemenkes. Ada sejumlah kondisi yang dicurigai seperti Multisystem inflammatory syndrome in children (MIS-C).

Namun setelah diberikan penanganan seperti Intravenous Immunoglobulin (IVIG), sejumlah pasien membaik dan lainnya tidak. Dengan demikian, MIS-C tidak bisa dikonfirmasi menjadi penyebab penyakit ini.

RSCM kemudian mulai melakukan penelitian pada pengaruh obat yang dikonsumsi oleh pasien berdasarkan pembelajaran dari kasus di Gambia, Afrika. Kendati demikian, pihaknya masih menunggu hasil dari Puslabfor dan Laboratorium di DKI Jakarta.

"Jadi kondisinya saat ini yang sudah masuk RSCM dari Januari sampai saat ini adalah 49 anak dengan gagal ginjal akut, yang masih dirawat ada 11 sekarang, 10 masih di PICU, dan yang satu anak masih di IGD," ujarnya.

Sementara itu, total kumulatif kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal di Indonesia mencapai 206 orang per Selasa (18/10). Dari ratusan kasus itu, 99 orang di antaranya dinyatakan meninggal dunia. Ratusan kasus itu didapatkan dari laporan 20 provinsi di Indonesia.

(khr/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER