12 Anak di Sumut Alami Gangguan Ginjal Akut, 8 Meninggal

CNN Indonesia
Sabtu, 22 Okt 2022 09:52 WIB
Kasus anak dengan gangguan ginjal akut di Sumatera Utara ditemukan di empat daerah: Mandailingnatal, Labuhanbatu, Labuhanbatu Utara, dan Medan.
Ilustrasi. Kasus anak dengan gangguan ginjal akut di Sumatera Utara ditemukan di empat daerah: Mandailingnatal, Labuhanbatu, Labuhanbatu Utara, dan Medan. (iStock/AgFang)
Jakarta, CNN Indonesia --

Dinas Kesehatan Sumatera Utara menyatakan pihaknya menemukan 12 anak mengalami gangguan ginjal akut. Dari 12 anak tersebut, delapan orang di antaranya meninggal dunia.

Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sumut, Syarifah Zakia, kasus ditemukan di empat daerah: Kabupaten Mandailingnatal, Kabupaten Labuhanbatu, Kabupaten Labuhanbatu Utara, dan Kota Medan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari beberapa kasus hampir sama gejala yang dialami pasien, berupa demam disertai batuk, dan paling khas buang air kecil sedikit atau tidak mengeluarkan urine 6 hingga 8 jam, bahkan sulit buang air kecil," kata Syarifah, Sabtu (22/10).

Syarifah meminta orang tua yang memiliki anak usia 0-18 tahun untuk tidak perlu panik berlebihan. Ia pun meminta masyarakat segera memeriksa anak ke fasilitas kesehatan (faskes) bila menemukan gejala klinis seperti di atas.

Ia menyebut Dinkes Sumut sudah membentuk tim sesuai arahan Kemenkes dan Gubernur Edy Rahmayadi. Tim tersebut bertugas turun ke lapangan, salah satunya ke RSUP H Adam Malik, Medan.

[Gambas:Video CNN]



Mereka juga akan melakukan penyelidikan epidemiologi penyebab anak-anak tersebut mengalami gangguan ginjal akut. Dinkes Sumut juga disebuat sedang mendata dan mencari riwayat sebelum pasien ke faskes dan obat yang dikonsumsi.

"Obat-obatan ini masih dalam pemeriksaan, jadi kita masih terus bekerja dan hasil investigasi pasti akan dirilis oleh pemerintah," kata Syarifah.

"Kepada orang tua jika anaknya sakit tidak usah panik, demam itu petunjuk bahwa ada respons tubuh, jangan membeli obat sembarangan, bawalah ke faskes terdekat untuk diperiksa dan diresepkan dengan baik dan benar sesuai dengan resep dokter," katanya.

Sementara itu, anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Sumut, Rosmayanti Syafriani Siregar, menyampaikan kepada para orang tua bahwa tidak semua anak demam harus segera diberikan obat.

Menurut Rosmayanti, orang tua perlu juga melakukan penanganan kepada anak yang demam dengan memberikan minum, kompres, dan mengurangi penggunaan pakaian yang tebal.

"Namun orang tua juga harus tetap waspada dan memantau pola berkemih atau pengeluaran urine dari tubuh anak," kata Rosmayanti.

"Kalau dia sakit coba lihat bagaimana minumnya, coba ke faskes untuk dipantau, ada tanda-tanda bahaya dari si anak untuk dilakukan penganan lebih lanjut, jadi orang tua tidak usah was-was sekali untuk anak yang batuk, pilek," lanjutnya.

(fnr/end)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER