Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Bambang Heri Mulyono memastikan program normalisasi Kali Ciliwung untuk menanggulangi banjir di Jakarta akan dilanjutkan pada 2023.
"Jadi sudah ada perintah dari pimpinan untuk kita memprogramkan tahun depan," kata Heri di Ancol, Senin (24/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Heri belum bisa menjelaskan lokasi mana yang akan dinormalisasi. Ia menyatakan pihaknya bersama dengan Dinas Sumber Daya Air Jakarta saat ini masih menginventarisir lokasi normalisasi.
Dalam program normalisasi, pemerintah pusat bertanggung jawab untuk proses konstruksi, sementara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bertanggung jawab dalam pembebasan lahan.
"Meskipun sudah ada pembebasan lahan, tapi kalau itu pembebasan lahannya belum menyeluruh itu belum bisa. Ini yang masih kira inventarisir. Jadi saya sekarang belum bisa mengatakan yang mana saja finalnya karena itu akan diinventarisir dulu," katanya.
Heru menyatakan setelah lokasi yang akan dinormalisasi ditentukan, pihaknya bakal mengusulkan anggaran yang dibutuhkan untuk mengerjakan program itu.
"Yang sudah fix bisa kita akan usulkan anggarannya untuk tahun depan. Sekarang makanya tim kita dengan tim dari DKI sudah jalan sama-sama," ujarnya.
Sebagai informasi, program normalisasi sungai mandek selama era Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Anies lebih mengutamakan program naturalisasi sungai.
Pemprov DKI Jakarta dan pemerintah pusat akhirnya sering berdebat mengenai istilah normalisasi dan naturalisasi sungai.
(yoa/fra)