Update Gagal Ginjal Akut di Jakarta: Total 90 Kasus

CNN Indonesia
Selasa, 25 Okt 2022 15:28 WIB
Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat per 24 Oktober 2022 jumlah pasien gagal ginjal akut sudah mencapai 90 kasus di ibu kota negara itu.
Ilustrasi pasien anak-anak yang menjalani perawatan di rumah sakit. (iStockphoto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Jumlah kasus gangguan ginjal akut di Jakarta kembali bertambah per Senin (24/10). Data Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat, per 24 Oktober 2022 jumlah kasus sudah mencapai 90 kasus.

"Data DKI Jakarta sampai 24 Oktober tercatat terlaporkan sebanyak 90 kasus," kata Kepala Dinas Kesehatan Widyastuti dalam sebuah webinar di kanal Youtube Jakarta Public Policy Center BPSDM DKI Jakarta, Selasa (25/10).

Widyastuti mengatakan angka 90 kasus ini dapat ditemukan karena partisipasi aktif dari semua rumah sakit yang ada di Jakarta setelah melakukan hospital record review.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia berharap seluruh rumah sakit di Jakarta bisa melakukan identifikasi atau deteksi dini kasus tersebut sebagai langkah mitigasi. Dengan begitu, ia berharap tidak ada penambahan kasus gagal ginjal akut.

"Jadi sekali lagi angka 90 di DKI itu semoga enggak bertambah. Kalau pun nambah, karena keaktifan proaktifnya teman sejawat melakukan langsung telusur di tempat kerja masing-masing dengan tujuan dapat gambaran lebih pasti bagaimana masalah sebenarmya di DKI," kata Widyastuti.

"Dan nanti solusinya kita lakukan bersama. Mohon nanti identifikasi kasus dan kedua, teman-teman di rumah sakit melakukan surveilans dan tata laksana terkini sesuai SOP oleh Kemenkes," ujarnya menambahkan.

Widyastuti melanjutkan sejak 18 Oktober, Dinkes DKI sudah mengamankan sejumlah obat-obatan cair ataupun sirup yang diduga jadi salah satu penyebab kasus gagal ginjal akut.

"Sejak 18 Oktober melakukan pengamanan obat cair, jadi tidak kita sita, tapi kita karantina sementara di tempatnya masing-masing sampai nanti menunggu kepastian regulasi lebih final dari tingkat yang berkompeten atau berwenang," katanya.

14 Anak di Sumut Punya Riwayat Minum Obat Sirop

Sementara itu, di tempat terpisah, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengatakan saat ini tercatat sebanyak 14 anak mengalami gagal ginjal akut Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GgGAPA) di wilayahnya.

Dari jumlah tersebut delapan anak meninggal dunia, empat orang sembuh dan dua lainnya masih mendapatkan perawatan di RSUP H Adam Malik Medan.

"Sumut sudah 8 meninggal. Terkhusus kepada kemungkinan obat yang tidak dibolehkan inilah tadi kita diskusi dengan ahli-ahlinya ada dokter anak, dokter ginjal ada kepala rumah sakit dan BPOM yang berwewenang tentang itu," kata Edy Rahmayadi usai Rapat Koordinasi Penanganan Kasus GgGAPA, Senin (24/10).

Edy menyebutkan pihaknya masih mencari solusi dari kasus tersebut. Selain itu, Edy juga memastikan bahwa anak anak yang menderita penyakit ini mendapatkan perawatan di rumah sakit dengan biaya yang akan ditanggung negara.

"Semua kita gratiskan (berobat di rumah sakit) khusus untuk indikasi yang kita diskusikan. Saat ini belum kita dapatkan (penyebab penyakit) yang pasti ini kenapa. Tapi apabila ada tanda-tanda (gagal ginjal akut) harus segera dievakuasi, bukan diobati di daerah, tapi dilakukan dievakuasi ke rumah sakit rujukan yakni RSUP H Adam Malik," tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Inke Nadia Diniyanti Lubis salah satu tim medis penanganan kasus gagal ginjal anak mengatakan seluruh anak yang mengalami penyakit misterius tersebut berusia di bawah 5 tahun.

"Seluruh kasus yang dilaporkan di Sumut anak di bawah 5 tahun. Jadi meskipun definisi gangguan ginjal akut progresif atipikal ini mencakup 0-18 tahun, tetapi di Sumut seluruh yang dilaporkan anak usia 5 tahun tadi," ujarnya.

Menurut Inke, ke-14 anak ini tidak mempunyai penyakit kronis sebelumnya. Namun mereka memiliki riwayat pemakaian obat-obatan seperti obat sirop.

"Anak-anak ini sebelumnya sehat, artinya tidak mempunyai penyakit kronis. Memang ada riwayat pemakaian obat, tetapi obat yang berbeda beda sehingga kita masih mencari kandungan mana yang mungkin sama. Tapi kembali lagi ada tiga penyebab mungkin infeksi sendiri, inflamasi, ataupun intoksikasi. Salah satu untuk mengkonfirmasi penyebabnya dengan bioksi daripada ginjal dan melihat penyebab dari bioksinya tapi terdapat keterbatasan untuk mengkonfirmasi ini," paparnya.

Inke juga mengingatkan masyarakat Sumut jika menemukan anak anak yang mengalami gejala penyakit gagal ginjal akut tersebut agar segera membawanya ke rumah sakit rujukan yakni RSUP H Adam Malik Medan.

"Karena penanganannya itu membutuhkan fasilitas yang mumpuni alat alat hemodialisa atau cuci darah dan ini yang tersedia di RSUP H Adam Malik. Jadi deteksi diharapkan dilakukan secara dini di faskes di seluruh daerah. Jika menemukan gejala ginjal akut segera dirujuk," tuturnya.

(dmi, fnr/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER