Ketua Umum Badan Komunikasi Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Sulawesi Selatan Hasid Hasan Palogai menyebut paham Wahabi memiliki dua cara untuk menyebarkan pahamnya.
Di Sulawesi Selatan, kata dia, kelompok Wahabi membangun masjid dan sekolah baru untuk menyebarkan pahamnya ke masyarakat serta pelajar.
"Langkah strategis yang dilakukan adalah dengan membangun sekolah-sekolah baru agar paham yang diajarkan murni ajaran/paham Wahabi," kata KH Hasid Hasan kepada CNNIndonesia.com, Jumat (28/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasid menyebut ada kelompok Wahabi yang mendapat dana dari Timur Tengah untuk membangun masjid baru. Kemudian masjid tersebut dikuasai dan dijadikan tempat syiar paham wahabi.
Ada pula cara dengan menguasai masjid yang sudah ada lalu menyingkirkan kepengurusan masjid yang berbeda paham.
Mengenai sekolah, kata Hasid, kelompok Wahabi membangun fasilitas pendidikan baru agar lebih leluasa menyebarkan pahamnya. Lebih mudah ketimbang menguasai sekolah yang sudah ada.
"Wadah yang mereka sentuh adalah masjid dan pendidikan atau sekolah, karena ini dianggap paling mudah dimasuki dan direcoki," kata dia.
Hasid mengatakan Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah perlu bekerja sama menangkal penyebaran wahabi di Indonesia. Menurutnya, dua kelompok besar Islam itu mampu melakukan itu.
"Mereka bersama harus lebih banyak berdiam di Masjid membicarakan lebih komprehensif permasalahan-permasalah keumatan yang setiap saat juga muncul," kata Hasid.
Sebelumnya, Lembaga Dakwah PBNU mengeluarkan rekomendasi. Mereka meminta pemerintah membuat regulasi untuk melarang penyebaran paham wahabi.
Lembaga Dakwah PBNU menganggap kelompok wahabi kerap mengkafirkan budaya umat muslim Indonesia. Akibatnya, berpotensi terjadi konflik sosial antarumat muslim di tanah air.