Jakarta, CNN Indonesia --
Situasi politik di Indonesia masih menghangat menyambut perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Berbagai macam isu terkait dukungan sebuah partai politik (parpol) terhadap bakal calon presiden (capres) tertentu terus menjadi perbincangan di tengah publik.
Berikut sejumlah perkembangan situasi politik di Tanah Air dalam sepekan terakhir yang dirangkum CNNIndonesia.com
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PDIP Respons Wacana Duet Emil-Ganjar
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa perjodohan antara Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil alias Emil dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk berduet pada Pilpres 2024 hanya wacana publik.
"Itu merupakan hal yang bisa disampaikan ke publik menjadi bagian dari wacana publik yang jodoh-menjodohkan," kata Hasto di Sekolah PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (30/10).
Ia menerangkan bahwa PDIP memiliki mekanisme terkait penetapan pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung di pilpres 2024, yakni ditentukan oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Cak Imin Sapa Prabowo Capres
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengungkapkan alasan dirinya menyapa Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan sebutan "calon presiden" di acara "PKB Road to Election 2024", Minggu (30/10).
Cak Imin menyebut sapaan itu merupakan penghormatan terhadap Prabowo. Ia merahasiakan rencana PKB dan Gerindra mendeklarasikan Prabowo sebagai capres.
"Tunggu pengumuman resminya, tetapi itu penghormatan tertinggi dari kami kepada tamu," kata Cak Imin di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (31/10).
PKS Minta Cawapres Tuntas Sebelum Bicara Deklarasi Koalisi
Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Kholid meminta pembahasan terkait pasangan calon presiden dan calon wakil presiden untuk Pilpres 2024 segera dituntaskan.
Pernyataan itu disampaikan Kholid merespons usulan Partai NasDem untuk mendeklarasikan koalisi antara NasDem, Demokrat, dan PKS pada 10 November mendatang.
Menurutnya, sosok yang akan diusung sebagai capres-cawapres harus dituntaskan lebih dulu sebelum bicara terkait waktu deklarasi koalisi.
"Siapakah pasangan capres dan cawapres yang akan kita usung bersama. Tentu inilah yang harus kita tuntaskan terlebih dahulu, sebelum bicara timing atau waktu deklarasi," ucap Kholid dalam videonya, Selasa (1/11).
Ia menyatakan PKS sedang memperjuangkan amanah Majelis Syuro PKS untuk mengusung nama mantan Gubernur Jawa Barat (Jabar) sekaligus Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Ahmad Heryawan di Pilpres 2024.
Namun, Kholid mengatakan partainya menghormati usulan partai lain, seperti Demokrat yang ingin mengusung Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Dia mengatakan PKS terbuka membahas nama-nama yang hendak diusung menjadi capres atau cawapres secara rasional dan objektif dengan mengedepankan rasa kebersamaan serta kepentingan bangsa di atas kepentingan parpol.
Klik untuk selanjutnya
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan sejak awal telah memberi dukungan kepada Prabowo. Pernyataan Jokowi itu menjawab pertanyaan mengenai restu bagi Prabowo untuk 2024. Namun, Jokowi menjawab dalam konteks pemerintahan.
"Sudah sejak awal. Kok restu-restu? Sejak awal saya sampaikan mendukung beliau," kata Jokowi di Indodefence Expo di Jakarta, Rabu (2/11).
Prabowo menimpali Jokowi, "Ini pertahanan."
Setelah itu, Jokowi menjawab pertanyaan mengenai wejangan untuk Prabowo mempersiapkan diri menuju 2024. Jokowi berkata ia selalu bertukar pikiran dengan Prabowo.
"Kita saling tukar-menukar pikiran mengenai bagaimana indonesia ke depan. Saya kira biasalah, saya berbicara bukan sering ya terlalu sering dengan Pak Menhan itu," ujar Jokowi.
Gerindra Klaim 2 Parpol Parlemen Bakal Gabung Koalisi
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengklaim bakal ada dua partai politik yang akan bergabung dalam koalisi menghadapi Pilpres 2024. Sejauh ini, Gerindra telah membentuk koalisi dengan PKB.
"Harapan itu terbuka karena ada pimpinan partai politik yang sudah memulai berbicara kepada kami dan PKB untuk kemungkinan ada penggabungan di antara partai-partai itu," kata Muzani di kompleks parlemen, Rabu (2/11).
Muzani enggan mengungkap identitas kedua partai tersebut. Namun, dia menegaskan proses komunikasi sudah terjalin dengan serius. Muzani mengatakan partai yang dimaksud juga pemilik kursi DPR saat ini.
PDIP Komunikasi Intens dengan Gerindra dan PKB
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengaku partainya tengah menjalin komunikasi dengan PKB dan Gerindra ihwal peluang berkoalisi menghadapi Pilpres 2024.
"Komunikasi terus menerus kita lakukan [dengan PKB dan Gerindra]. Kita partai tak pernah tutup diri dan semangat kerja sama untuk bangsa," kata Hasto saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat (4/11).
Hasto mengatakan konsolidasi politik yang dilakukan para parpol belakangan ini sangat bagus. Tak terkecuali konsolidasi yang dilakukan PKB dan Gerindra belakangan ini.
Baginya, koalisi penting karena presiden terpilih nantinya harus menjamin berjalannya efektivitas pemerintahan.
Senior PPP Bakal Deklarasi Anies
Kader senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Habil Marati bersama Forum Kakbah Membangun (FKM) bakal mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai capres di Pilpres 2024.
Forum Kakbah Membangun (FKM) merupakan wadah bagi kader serta konstituen PPP di berbagai daerah di Indonesia.
"Mendeklarasikan dukungan secara besar-besaran untuk Anies Baswedan sebagai calon presiden. Di Yogyakarta tanggal 16 November," kata Habil kepada CNNIndonesia.com.
Habil mengatakan estimasi kader serta konstituen PPP yang akan hadir dalam acara deklarasi nanti mencapai ribuan orang. Berasal dari Aceh hingga Papua.
KIB Tunggu 2 Parpol Lain
Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) menyatakan setidaknya dua parpol akan bergabung dengan koalisi tersebut menghadapi Pemilu.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan di acara Silaturahmi Nasional KIB di Makassar, Minggu (6/11).
Airlangga menyebut ada dua partai akan bergabung dengan koalisinya bersama PAN dan PPP. Dia bilang deklarasi capres koalisinya akan menunggu keputusan dua partai tersebut untuk bergabung.
"KIB masih menunggu satu dua partai lain. Jadi kalau satu dua partai lain bergabung, baru kita announce siapa yang akan didukung KIB. Namanya KIB plus-plus," kata Airlangga.
Namun, Menteri Koordinator Perekonomian itu enggan mengungkap dua partai tersebut. Dia juga memastikan deklarasi capres KIB tak akan diumumkan pada November sebab bertepatan dengan bulan Rabiul Akhir bertepatan dengan kalender Islam.