Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Syarief Hasan menyebut kebersamaan para mantan presiden dan wakil presiden pada jamuan makan malam di acara G20 Bali membawa pesan damai dalam kontestasi 2024.
Di antara mereka, turut hadir Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri dan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Menurut Syarief, semua pihak termasuk partai politik menginginkan kedamaian dalam Pemilu dan Pilpres 2024. Dia meyakini semua pihak mestinya mendukung demi kepentingan Bangsa dan negara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita semua menginginkan itu semua partai politik nasional menginginkan bahwa pemilu 2024," kata Syarief di kompleks parlemen, Rabu (16/11).
Sementara, anggota Komisi I DPR itu berujar kehadiran Mega dan SBY, serta beberapa mantan kepala negara lain yang duduk semeja dalam acara itu merupakan protokol kepanitiaan.
Keduanya, kata dia, hanya mengobrol ringan bersama mantan wapres Jusuf Kalla, Hamzah Haz, hingga mantan wapres Try Sutrisno.
"Ringan-ringan lah kalau ketemu begitu hanya bicara, tidak mungkin yang serius. Kalau serius itu bilateral lah," kata dia.
Syarief sekaligus menepis panas dingin hubungan Mega dan SBY lewat pertemuan tersebut. Menurut dia, SBY selama ini terbuka berkomunikasi dengan siapapun termasuk dengan Mega.
Syarief mengingatkan agar masalah keduanya di masa lalu tak perlu dibesar-besarkan. Ia berharap hubungan keduanya terus membaik ke depan.
"Saya pikir hubungan [Mega-SBY] baik-baik, saja tidak ada sesuatu yang perlu dipertanyakan saya pikir baik-baik saja," katanya.
Mega dan SBY duduk semeja dalam jamuan makan malam di G20 Bali, Selasa (15/11). Mega duduk berhadapan dengan SBY dan berdekatan dengan mantan wapres Hamzah Haz. Ada pula Ketua DPR Puan Maharani.
Sedangkan, di samping kanan SBY ada mantan wapres Jusuf Kalla, dan Try Sutrisno di sebelah kiri. Tampak para istri mantan wapres yang ikut duduk bersama mereka.
Semuanya senyum menghadap kamera seperti terlihat dalam foto yang beredar. Belakangan, foto antara Mega dan SBY tengah saling menyapa dan bersalaman juga beredar di media sosial.
(thr/isn)