Waspada Gempa Susulan, Bupati Cianjur Imbau Warga Tak Masuk Rumah Dulu
Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,6 mengguncang wilayah Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11) siang.
Gempa yang terjadi pukul 13.21 WIB tersebut memiliki pusat atau episentrum di darat sekitar 10 kilometer Barat Daya Kabupaten Cianjur atau 15 kilometer dari Kota Sukabumi.
Berdasarkan laporan, sejumlah kerusakan dan korban berjatuhan di Cianjur akibat gempa tersebut.
Bupati Cianjur Herman Suherman pun mengimbau kepada warga agar tak masuk ke dalam bangunan dulu.
"Mohon buat warga cianjur yang lagi melihat televisi, tetap tenang, dan jangan dulu masuk ke dalam rumah. Karena di pendopo saya juga barusan merasakan getaran-getaran kecil lagi, jadi kita tunggu di luar saja dulu sampai beberapa jam ke depan," kata Herman saat diwawancara via telepon oleh CNNIndonesia TV.
Tak hanya itu, Herman menginformasikan dirinya mendapatkan laporan jalur Cianjur-Cipanas terputus.
"Infonya ada 8 mobil ketimpa longsor," kata dia.
Dia mengatakan dari pemkab Cianjur telah mengerahkan Dinas PUPR dan BPBD untuk membantu proses evakuasi.
"Kita kerahkan ke sana," katanya.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melansir akibat gempa yang memiliki kedalaman 10 kilometer itu tak ada potensi tsunami.
Meskipun demikian, BMKG memperingatkan kemungkinan terjadi gempa susulan.
Guncangan gempa yang terjadi pada pukul 13.21 WIB itu, terasa di sejumlah wilayah Jawa Barat sampai Banten dan DKI Jakarta.
Lihat Juga : |
Salah satu warga Depok ikut merasakan gempa tersebut. "Depok ikut merasakan," kata Angga.
Begitu pula warga Cisauk, Tangerang. "Cisauk kenceng banget," kata Tiara.
Begitu pula warga Pondok Cabe, Tangerang Selatan, ikut merasakan gempa. "Pondok Cabe kerasa kencengnya, sampe meja goyang," ujar Lidya.
Pun demikian di wilayah Bandung dan Cimahi.
"Gempa tadi di Bandung agak lama terasa barusan. Kencang guncangannya," kata Adi Permana (35), salah seorang warga Kota Bandung.
"Gempa kerasa di Cimahi. Dispenser goyang airnya," ujar Ruchimat.