BNPB: Korban Gempa Cianjur Butuh Dokter Spesialis Tulang

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto menyebut ratusan korban gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat saat ini membutuhkan dokter spesialis tulang.

Menurut Suharyanto, para korban saat ini banyak mengalami luka patah tulang akibat gempa. BNPB kata dia telah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk mendatangkan tenaga kesehatan ke RSUD Cianjur.

"Kebutuhan mendesak di RSUD Cianjur karena tadi banyak yang luka-luka karena patah tulang, ini pun butuh dokter spesialis tulang, ahli tulang. Ini kami koordinasi dengan Kemenkes," kata Suharyanto di CNN TV, Senin (21/11).

Suharyanto juga memastikan pencarian serta evakuasi korban gempa terus dilakukan. Tim yang diterjunkan terdiri dari petugas gabungan mulai dari TNI, Polri, BNPB, dan BPBD setempat.

Tim juga telah mendirikan tenda di sejumlah titik untuk memudahkan penanganan korban gempa. Setidaknya 47 tenda telah didirikan hingga saat ini. Masing-masing tenda bisa menampung 30-50 orang.

"Ada beberapa tenda yang harus didirikan, dan ini kami dorong ke sana. Tenda dari TNI, Polri, BNPB kirim 47 tenda, satu tenda bisa memuat 30-50 orang," katanya.

Sejauh ini sudah tercatat 46 orang meninggal dunia akibat gempa yang terjadi di Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11). Bupati Cianjur Herman Suherman menyebut ada 700-an yang terluka.

Gempa juga merusak total 343 rumah. Jumlah itu belum termasuk satu unit Pondok Pesantren, satu unit Rumah Sakit Umum Daerah Cianjur, empat unit gedung pemerintah rusak, tiga unit fasilitas pendidikan rusak, satu unit sarana ibadah rusak, satu unit toko, satu unit kafe.