Data jumlah korban meninggal dunia di RSUD Sayang Cianjur terus meningkat sejak Selasa (22/11) pagi usai bencana gempa bumi berkekuatan 5,6 Magnitudo.
Terhitung hingga pukul 15.00 WIB, jumlah korban meninggal sebanyak 108 orang dan yang mengalami luka-luka sebanyak 534 orang.
"Ini terakhir jam 3, data yang masuk ke saya korban luka-luka 534, korban meninggal dunia 108," ujar Humas RSUD Sayang Cianjur Mukhamad Salman Faris.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, berdasarkan data yang dihimpun pada pukul 11.00 WIB, korban meninggal berjumlah sebanyak 106 orang dan luka-luka sebanyak 510 orang.
Salman menerangkan tambahan korban baru di RSUD Sayang itu masih didominasi oleh korban yang berasal dari daerah Cugenang, Cianjur, Jawa Barat. Daerah Cugenang sendiri merupakan daerah yang paling parah terdampak atas gempa bumi yang mengguncang Cianjur dan sekitarnya.
"Paling banyak masih dari wilayah Cugenang. Korban itu dari proses evakuasi yang dilakukan sampai hari ini," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan saat ini korban jiwa di gempa Cianjur telah menyentuh angka 162 orang.
"Telah menelan korban cukup banyak yang sampai saat ini, angkanya masih belum bisa dipastikan untuk angka sementara 162 orang meninggal dunia," kata Muhadjir di pendopo Bupati Cianjur.
Ia juga mengatakan sebagian besar korban di gempa bumi Cianjur adalah anak-anak. Hal itu terjadi lantaran gempa terjadi bertepatan dengan kegiatan mengaji di madrasah.
Gempa berkekuatan magnitudo 5,6 telah mengguncang Cianjur pada Senin (21/11) sekitar pukul 13:21 WIB.