Berbagai spekulasi maupun teori bermunculan di tengah proses penyelidikan kasus satu keluarga tewas di rumah Kalideres, Jakarta Barat.
Akun Twitter @HabisNontonFilm membuat sebuah utas terkait salah satu teori kasus Kalideres yakni Voluntarily Stopping Eating and Drinking (VSED) atau puasa sampai mati.
Dalam utas itu, disampaikan bahwa VSED ini pernah dilakukan oleh seorang ibu berusia 94 tahun bernama Rosemary Bowen. Aksinya berpuasa sampai mati itu juga disebut didukung oleh sang anak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masih dalam utas itu, dijelaskan Rosemary sudah menyampaikan kepada anak-anaknya terkait niatnya untuk mengakhiri hidup. Alasannya, ia sudah tak bisa hidup mandiri dan tidak bisa mengurus diri sendiri.
"Obat mempercepat kematian tak bisa diberikan. Syaratnya mengidap penyakit terminal & divonis usianya < 6 bulan. Akhirnya jadilah Rosemary menjalani VSED, ditemani putrinya seminggu penuh. Dari doc ini, baru tahu ternyata "puasa ekstrem" ini pun gak cuman terkait sama sekte," demikian cuitan di akun Twitter tersebut.
Cuitan itu turut menyebut bahwa VSED atau berpuasa hingga mati ini disebut sebagai cara legal di beberapa negara untuk mengakhiri hidup.
"Dan ternyata VSED ini di beberapa negara juga menjadi jalur legal untuk mengakhiri hidup. Soal salah-benarnya, itu sesuai standar dan norma-norma yg kita percayai masing-masing," cuit akun Twitter itu.
Merespons spekulasi tersebut, Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menyatakan pihaknya masih terus bekerja untuk mendalami kasus kematian satu keluarga tersebut.
Penyelidikan, lanjut Hengki, tak hanya soal penyebab kematian, tetapi juga terkait motif kematian. Penyelidikan ini, kata dia, juga dilakukan secara komprehensif dengan melibatkan sejumlah ahli.
"Ini kan ada dua, penyebab kematian dan motif, motif sedang didalami sama-sama dengan tim ahli dari psikologi forensik, sekarang sudah dilaksanakan istilahnya autopsi psikologi, latar belakang peristiwa dan sebagainya, itu komprehensif sekali," tutur Hengki kepada wartawan, Rabu (23/11).
Sebagai informasi, empat orang yang merupakan satu keluarga ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di sebuah rumah di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11).
Sudah lebih dari sepekan pasca penemuan, polisi belum mengungkap penyebab kematian korban. Namun, dari hasil penyelidikan sementara, polisi menyatakan bahwa penyebab meninggalnya keempat orang itu bukan karena kelaparan.
Hasil penyelidikan terbaru, polisi menyebut satu orang korban atas nama Reni Margaretha telah meninggal dunia sejak bulan Mei. Ini diketahui berdasarkan keterangan dari saksi yang sempat datang ke rumah korban pada bulan itu.
Selain itu, polisi turut memastikan bahwa barang-barang milik satu keluarga tersebut bukan hilang karena dicuri, melainkan dijual.