Gempa Cianjur, 31 Warga Cugenang Belum Ditemukan
Sebanyak 31 warga Kampung Cugenang, Desa Cijedil, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, diduga masih tertimbun material longsor akibat gempa berkekuatan magnitudo 5,6 pada Senin (21/11).
Hingga Kamis (24/11) pukul 17.00 WIB ketika Badan SAR Nasional (Basarnas) meniup peluit tanda operasi SAR dihentikan sementara, belum satupun warga yang dilaporkan hilang itu ditemukan.
"Pencarian 31 orang dilanjutkan besok lagi," kata Andri, seorang anggota tim Basarnas yang ditemui di lokasi, seperti dikutip dari Antara, Kamis (24/11).
Selain terhambat oleh hujan, proses pencarian juga menghadapi material longsor yang masih mengalami pergerakan setelah terjadi gempa susulan berkekuatan magnitudo 3,8 pada Rabu (23/11).
Pencarian juga terkendala oleh minimnya peralatan. Diketahui, tim penyelamat bekerja dengan hanya menggunakan cangkul, sekop, dan linggis.
Resimen II Pasukan Pelopor Brimob Polri mengerahkan 30 personel untuk mencari korban yang diduga tertimbun material longsor dan reruntuhan rumah.
Tim gabungan juga mengerahkan anjing pelacak dari K-9 Polri, SAR Dog Indonesia, dan TNI untuk mencari di sejumlah titik yang diduga terdapat jenazah.
Setelah pagar tembok SDN Cugenangdibongkar, dua unit bekomilik Kementerian PUPR berhasil masuk ke lokasi longsor untuk dipakai dalam pencarian.
Seorang warga bernama Yasin (52) mengaku kehilangan adik kandung dan dua keponakannya yang diduga tertimbun reruntuhan rumah mereka akibat longsor.
"Suami adik saya (yang) selamat bilang kalau istrinya lagi di rumah tidur siang," ujarnya.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), per Kamis, jumlah korban tewas akibat gempa tersebut mencapai 272 orang.
(sfr)