Sembilan titik pengungsian korban gempa tersebar di Kampung Rancagoong, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur. Ratusan warga memenuhi tenda-tenda darurat.
Mereka membaur, tidak peduli tidur berdesakan dengan warga lain di tenda seadanya. Rumah-rumah mereka hancur diguncang lindu berkekuatan magnitudo 5,6 pada Senin (21/11) lalu.
Aktivitas mereka kini terbatas di tenda pengungsian. Meski berada dalam kesulitan, mereka tetap membantu sesama warga desa lain yang terdampak gempa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu warga Kampung Rancagoong, Nurdin (28) mengatakan pihaknya kerap membagikan bantuan kepada desa lainnya yang terdampak gempa lebih parah kala stok logistik di desanya berlebih.
Nurdin tak tega melihat korban lain masih harus menahan lapar dan mengharapkan uluran tangan.
"Kita inisiatif aja ada laporan dari warga setempat kita pantau juga baik itu melalui kenalan maupun media-media tertentu kalau ada keluhan ya kita tangkap," kata Nurdin kepada CNNIndonesia.com, Kamis (24/11).
Kebutuhan pangan mulai dari beras, mi instan, telur, minyak goreng, hingga obat-obatan terkirim dari kampungnya ke beberapa daerah lain.
Saat ini desanya telah mendistribusikan ke tiga desa lainnya meliputi, wilayah Sekalawung, Cisarua, dan Cibinong. Tida daerah itu lebih membutuhkan pasokan logistik.
"Ini kan saya di Rancagoong wilayah bawah ya, wilayah timur sebagian bantuan diserahkan ke daerah-daerah di wilayah Sekalawung, Cisarua yang memang terdampak parah dan Cibinong di Kabupaten Cianjur," katanya.
Lelaki paruh baya itu mengaku yang mendata donasi yang masuk ke desanya. Apabila stok bantuan banyak, ia bergegas membagikannya ke desa lain yang lebih membutuhkan.
"Ketika datang bantuan baru kita inventarisir, kita kumpulkan lalu kita alokasikan dan distribusikan ke daerah-daerah lain yang memang lebih membutuhkan," ujarnya.
Ia menceritakan desanya hanya menggunakan pasokan stok pangan sesuai dengan kebutuhan.
"Ketika misal kita dapat satu karung cukup untuk satu hari misalkan, ketika kita dapat tiga atau empat karung berarti dua karung kita serahkan ke daerah lain," katanya.
Nurdin mengaku pihaknya harus teliti dan cermat dalam menyalurkan bantuan ini agar tepat sasaran.
"Kita juga mesti teliti kalau dalam kondisi bencana gini kan pasti semua orang merasa jadi korban, kita yang harus cermat kita mensiasati dengan turun langsung ke lapangan tinjau langsung ke sana," ujarnya.
Sementara itu Sekretaris Daerah Kabupaten Cianjur Cecep Alamsyah mengaku masih ada sejumlah masalah pendistribusian bantuan logistik yang belum tuntas usai bencana gempa 5,6 magnitudo.
Cecep mengklaim hal itu salah satunya dikarenakan masih ada pengungsi yang tidak sabaran dan langsung mengambil bantuan ke posko pusat. Padahal posko pusat telah menyalurkan bantuan hingga ke tingkat masing-masing kecamatan terdampak.
"Persoalan distribusi logistik sampai saat ini memang menjadi masalah yang belum terselesaikan secara tuntas. Tetapi kita berhadapan dengan manusia, mungkin ada yang tidak sabar," ujarnya dalam konferensi pers, Jumat (25/11).
(mnf/fra)