Kapolri Buru Ismail Bolong Buntut Dugaan Suap Tambang ke Jenderal

CNN Indonesia
Sabtu, 26 Nov 2022 12:18 WIB
Kapolri Jendral Listyo Sigit mengatakan pihaknya tengah mencari keberadaan Ismail Bolong, mantan anggota Polresta Samarinda, Kalimantan Timur.
Kapolri Jendral Listyo Sigit mengatakan pihaknya tengah mencari keberadaan Ismail Bolong, mantan anggota Polresta Samarinda, Kalimantan Timur. (Foto: cnnindonesia/adiibrahim)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kapolri Jendral Listyo Sigit mengatakan pihaknya tengah mencari keberadaan Ismail Bolong, mantan anggota Polresta Samarinda, Kalimantan Timur.

Hal itu disampaikan Listyo ketika ditanya wartawan soal perkembangan kasus dugaan suap tambang ilegal yang diungkap Ismail sebelumnya. Mantan polisi itu diketahui mengungkap ada aliran dana tambang ilegal ke pejabat Bareskrim Polri dan Polda Kaltim.

"Ismail Bolong ada tim yang mencari, baik (Polda) Kaltim maupun Mabes (Polri)," kata Listyo pada Sabtu (26/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menegaskan selain proses pencarian, kepolisian telah melayangkan surat panggilan kepada Ismail terkait dengan pengakuannya tersebut.

"Tentunya proses pencarian kan itu strategi dari kepolisian ada, panggilan ada juga," katanya.

Kapolri menegaskan pihaknya akan mengungkap kasus dugaan suap tambang ilegal itu dengan meminta keterangan dari Ismail lebih dahulu. Dia menegaskan harus ada alat bukti yang ditemukan dulu ketika menelusuri dugaan pidana.

Bareskrim Polri sebelumnya akan memanggil Ismail Bolong terkait dugaan suap tambang ilegal di Kalimantan Timur (Kaltim) yang menyeret beberapa anggota kepolisian.

"Kita melakukan pemanggilan dulu, ya," kata Dirtipiter Bareskrim Polri Brigjen Pipit Ismanto saat dikonfirmasi, Jumat (25/11).

Pipit tidak menjelaskan kapan pemanggilan itu dilakukan. Dia juga belum bisa memastikan apakah Ismail akan langsung ditangkap atau tidak.

Ismail Bolong sebelumnya membuat geger usai mengungkapkan Kabareskrim Komjen Agus Andrianto mendapat aliran uang dari tambang ilegal. Pernyataan itu terekam dalam sebuah video dan viral.

Dalam video yang viral itu, Ismail mengaku menyerahkan uang Rp6 miliar kepada Agus atas bisnis tambang ilegal di wilayah Desa Santan Hulu, Kecamatan Marang Kayu, Kutai Kartanegara, Kaltim. Ismail kemudian meralat pernyataannya tersebut.

(yog/asa)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER