Propam Dilibatkan di Kasus Purnawirawan Polri Tabrak Mahasiswa UI

CNN Indonesia
Selasa, 29 Nov 2022 11:22 WIB
Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Metro Jaya dilibatkan dalam gelar perkara kasus kecelakaan yang membuat mahasiswa Universitas Indonesia meninggal. Ilustrasi. Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Metro Jaya dilibatkan dalam gelar perkara kasus kecelakaan yang membuat mahasiswa Universitas Indonesia meninggal (Istockphoto/ Rvimages)
Jakarta, CNN Indonesia --

Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Metro Jaya turut dilibatkan dalam gelar perkara kasus mahasiswa Universitas Indonesia (UI) berinisial HAS yang tewas ditabrak purnawirawan Polri, AKBP ESBW.

Kasat Lantas Wilayah Jakarta Selatan Kompol Joko Sutriono mengatakan proses gelar perkara yang digelar sejak kemarin masih berlanjut hingga hari ini.

"Ini masih lanjutan hari ini. Kita undang propam rencananya, kemarin gelar perkaranya internal rencana mau dilanjutkan lagi hari ini," kata Joko saat dihubungi, Selasa (29/11).

Joko menerangkan keterlibatan Propam dalam gelar perkara ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa penanganan kasus dilakukan sesuai prosedur.

Sementara terkait keterlibatan pihak eksternal, kata Joko, dilakukan guna menyamakan persepsi untuk mengambil keputusan dalam perkara ini.

"Iya (kita undang pihak eksternal) biar menyamakan persepsi. Biar ada titik temu secepatnya," ucap Joko.

Insiden kecelakaan yang menewaskan mahasiswa UI itu terjadi pada 6 Oktober lalu. Belakangan, kasus ini kembali diperbincangkan setelah pihak keluarga mempertanyakan soal kelanjutan penanganan perkara ini.

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman sebelumnya tak menampik bahwa penanganan kasus ini terbilang lama. Ia berdalih karena penyidik menunggu hasil mediasi dari kedua belah pihak.

Namun, ternyata mediasi antara kedua belah pihak tak terlaksana. Hingga akhirnya, Satlantas Polres Metro Jakarta Selatan memutuskan untuk melakukan gelar perkara.

"Karena kami masih menunggu sebetulnya. Tiba-tiba ada berita viral itu kami juga kaget. Sedangkan katanya mau mediasi, harusnya kan hasil mediasi itu sampaikan ke kami. Inilah, kami mohon maaf juga mungkin ada kesalahan dari kami," tutur Latif, Senin (28/11).

(dis/bmw)


[Gambas:Video CNN]
Lihat Semua
SAAT INI
BERITA UTAMA
REKOMENDASI
TERBARU
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
LIHAT SELENGKAPNYA

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

TERPOPULER