Bupati Lumajang Sebut Dampak Erupsi Semeru Tak Seluas Tahun Lalu

CNN Indonesia
Senin, 05 Des 2022 21:01 WIB
Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan dampak erupsi Semeru, yang terjadi Minggu (4/12), tak seluas dibandingkan erupsi tahun 2021 lalu.
Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan dampak erupsi Semeru, yang terjadi Minggu (4/12), tak seluas dibandingkan erupsi tahun 2021 lalu. Foto: Arsip Pemkab Lumajang
Surabaya, CNN Indonesia --

Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan dampak erupsi Semeru, yang terjadi Minggu (4/12), tak seluas dibandingkan erupsi tahun 2021 lalu.

Meski demikian, ia tetap menetapkan masa tanggap darurat bencana Awan Panas Guguran (APG) atau erupsi Gunung Semeru selama 14 hari.

"Keputusan status tanggap darurat yakni selama 14 hari, meskipun dampaknya tidak sebagaimana luasan besarnya seperti tahun lalu," kata Thoriq, Senin (5/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi masyarakat pada hari ini juga relatif lebih aman. Meskipun status yang dikeluarkan PVMBG masih level IV atau awas. Namun, langkah-langkah penanganan pengungsi terhadap masyarakat yang ada di tepian aliran lahar masih jadi prioritas.

"Termasuk juga antisipasi kalau adanya curah hujan tinggi terutama di puncak Semeru. Karena di atas masih ada potensi APG yang potensinya akan menurunkan lahar dingin," katanya.

Gunung Semeru mengeluarkan awan panas guguran dengan jangkauan sejauh tujuh kilometer pada Minggu (4/12), pukul 02.46 WIB. Pada pukul 12.00 WIB, PVMBG mengambil langkah mitigasi dengan menaikkan status Gunung Semeru dari sebelumnya Level III atau Siaga menjadi Level II atau Awas.

Jumlah pengungsi erupsi Semeru, Lumajang, Jawa Timur, terus bertambah. Saat ini tercatat sudah ada 2.219 jiwa mengungsi di 12 titik pengungsian.

(frd/isn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER