Seorang saksi mata mengatakan bom bunuh diri yang terjadi di Polsek Astana Anyar, Bandung, Rabu (7/12) pagi meledak sangat keras.
Saksi mata bernama Budi tersebut juga mengatakan dirinya melihat kepulan asap usai suara bom itu meledak dan ada orang bercucuran darah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada kepulan asap, ada orang yang dibawa ke rumah sakit berdarah-darah," kata Budi, saat diwawancarai jurnalis CNN Indonesia TV di lokasi dekat TKP.
Budi mengaku awalnya dirinya tidak terlalu panik saat mendengar ledakan tersebut karena suaranya ia anggap mirip ban meletus, hanya lebih keras.
Namun warga mulai panik saat mengetahui bahwa ledakan yang mereka dengar itu ternyata adalah bom bunuh diri.
"Pas ada info bom bunuh diri baru [panik]," kata Budi.
Bom bunuh diri meledak di Polsek Astana Anyar, Bandung, Rabu (7/12), sekitar pukul 08.20 WIB, saat jajaran petugas sedang apel pagi.
Saat itu, seorang laki-laki masuk ke dalam polsek dengan mengacungkan senjata tajam dan menerobos barisan apel.
"Dan terjadi ledakan, pelaku membawa bom. Diduga bom bunuh diri, pelaku meninggal dunia," ucap Kapolrestabes Bandung, Kombes Aswin Sipayung
Dalam kejadian tersebut, sejumlah petugas kepolisian terluka. Sementara pelaku meninggal di tempat dengan kondisi tubuh berceceran.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, meminta masyarakat tetap tenang. Ia menyebut situasi saat ini sudah aman terkendali.
"Masyarakat dimohon tenang, situasi sudah aman terkendali. Namun tetap selalu waspada," kata Ridwan Kamil dikutip dari akun Twitternya, Rabu (7/12).
Ia mengatakan Kapolda Jawa Barat akan memberikan keterangan dan kronologi lengkap terkait peristiwa itu. Ia mengaku saat ini tengah berada di lokasi untuk mendapatkan informasi langsung dan melakukan koordinasi.
"Kepada para pengurus RT RW dimohon selalu waspada dengan memantau pergerakan dan dinamika masyarakat dan tamu-tamu di lingkungannya," kata dia.
(yli/end)