Putri Candrawathi soal Pelecehan Yosua: Suami Saya Marah dan Menangis

Terdakwa kasus dugaan pembunuhan berencana Putri Candrawathi menceritakan momen saat memberi tahu suaminya Ferdy Sambo mengenai dugaan pelecehan seksual yang dilakukan korban Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di Rumah Magelang, Jawa Tengah, Kamis, 7 Juli lalu.

Putri menyebut Sambo sangat emosi dan menangis setelah mengetahui peristiwa tersebut.

Putri menceritakan dugaan pelecehan seksual tersebut saat berada di Rumah Saguling, Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada Jumat, 8 Juli 2022.

"Di lantai tiga saya ketemu suami saya di ruang nonton, suami saya sudah duduk di situ, lalu saya duduk sebelah suami saya. Lalu, saya ceritakan tentang peristiwa Magelang tanggal 7 Juli," ujar Putri.

Putri dihadirkan jaksa sebagai saksi untuk terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E, Ricky Rizal atau Bripka RR dan Kuat Ma'ruf di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.

"Suami saya marah, emosi, terus menarik-narik napas dalam, tanpa berkata-kata lalu menangis dan saya pun menangis," tutur Putri.

Sambo, lanjut Putri, lantas memanggil ajudannya yang bernama Ricky Rizal lewat handy talky (HT). Dia pun diminta Sambo untuk beristirahat di dalam kamar dan mengklaim tidak mengetahui lagi pertemuan antara Sambo dengan Ricky.

"Terus suami saya memanggil Dek Ricky lewat HT, lalu suami saya menyuruh saya masuk ke kamar. Di dalam kamar saya menenangkan diri saya, saya agak tenang, lalu cuci muka, saya siapkan diri untuk isolasi," kata Putri.

Sebanyak lima terdakwa diadili atas kasus dugaan pembunuhan berencana Yosua. Mereka ialah Sambo, Putri, Richard, Ricky dan Kuat Ma'ruf.

Mereka didakwa melanggar Pasal 340 subsider Pasal 338 juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.