Potongan Jari di Sayur Lodeh Diperiksa Forensik RS Bhayangkara NTT

Potongan jari manusia yang ditemukan dalam sayur lodeh di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) bakal diperiksa oleh ahli forensik Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Titus Uly, Kupang.

"Kita akan koordinasi dengan Rumah Sakit Bhayangkara, untuk kelanjutan melalukan tes (identifikasi) terhadap potongan jari tersebut," kata Kasat Reskrim Polres Belu, Iptu Djafar Awad Alkatiri kepada CNNIndonesia.com, Rabu (14/12).

Djafar berharap pemeriksaan forensik bakal mengungkap identitas pemilik potongan jari manusia yang masih berkuku tersebut.

Menurutnya, potongan jari manusia yang ditemukan dalam sayur lodeh hanya setengah bagian, sehingga menyulitkan proses identifikasi menggunakan tes sidik jari.

"Kondisi jari hanya setengah jari, kalau untuk (tes) sidik jarinya susah terbaca alurnya. Kalau ilmu reskrim itu susah terbaca (alur sidik jari) kalau utuh baru bisa terbaca alurnya," ujarnya.

Selain itu, kata Djafar, penyidik masih memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkap asal usul dan identitas pemilik potongan jari manusia tersebut.

"Kita masih pendalaman untuk mencari tahu identitas dan asal usul potongan jari tersebut," katanya.

Warga Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, NTT digegerkan dengan penemuan jari manusia pada sayur lodeh.

Sempat dikabarkan potongan tubuh dalam sayur lodeh itu diduga bagian ibu jari. Belakangan polisi mengklarifikasi masih belum bisa memastikan bagian jari mana yang ditemukan dalam sayur tersebut.

Temuan potongan jari manusia dalam sayur lodeh itu dilaporkan oleh Petrus Watu (30) ke pihak berwajib. Petrus menyebut jari manusia itu ditemukan saat dirinya sedang mengambil sayur lodeh untuk dimakan.