Bawaslu Belum Telusuri Dugaan KPU Intimidasi Petugas Verifikasi Parpol

CNN Indonesia
Jumat, 16 Des 2022 10:49 WIB
Ketua Bawaslu Rahmat Bagja mengatakan pihaknya juga belum menemukan manipulasi dalam tahapan verifikasi faktual partai politik
Ketua Bawaslu Rahmat Bagja menilai laporan mengenai dugaan intimidasi KPU terhadap petugas verifikasi faktual masih belum kuat. (CNN Indonesia/Bimo Wiwoho)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) belum akan menelusuri dugaan Komisi pemilihan Umum (KPU) mengintimidasi petugas verifikasi faktual partai politik.

Ketua Bawaslu Rahmat Bagja menilai laporan mengenai hal itu masih belum kuat. Bawaslu masih menunggu perkembangan mengenai dugaan itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sepertinya datanya masih belum terlalu kuat untuk kemudian kita lakukan penelitian, tetapi kalau misalnya semakin menguat, kita akan lakukan penggalian informasi," kata Bagja di Kantor Bawaslu, Jakarta, Kamis (15/5).

Bagja mengatakan pihaknya juga belum menemukan manipulasi dalam tahapan verifikasi faktual partai politik. Dia menilai semua tahapan masih sesuai peraturan perundang-undangan.

Meski demikian, Bagja mengingatkan KPU untuk selalu bekerja sesuai aturan. Menurutnya, bawaslu selalu mengingatkan KPU agar bekerja sesuai undang-undang.

"Temuan kami yang berkaitan temuan maupun laporan dan juga imbauan adalah untuk mengingatkan KPU agar melakukan seluruh proses dengan baik dan sesuai ketentuan perundang-undangan," ujarnya.

Sebelumnya, Forum Informasi dan Komunikasi Organisasi Non-Pemerintah (FIK Ornop) mengungkap dugaan KPU memanipulasi hasil verifikasi faktual parpol di Sulawesi Selatan.

Sejumlah komisioner KPU daerah juga mengaku diintimidasi oleh KPU pusat untuk memanipulasi verifikasi faktual. Mereka menunjuk tim untuk melakukan somasi kepada KPU RI.

"Terkait intimidasi, [dilakukan] KPU Pusat ke teman-teman KPU Daerah dan KPU Kabupaten/Kota. KPU Daerah Provinsi yang kemudian juga menekan KPU Kabupaten/Kota untuk melakukan itu," ucap kuasa hukum pelapor Ibnu Syamsu Hidayat saat dihubungi, Selasa (13/12).

(dhf/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER