Ratusan umat Katolik mendatangi Gereja Katedral Jakarta untuk mengikuti pelaksanaan Misa ketiga Natal atau Misa Hari Ulang Tahun Pernikahan pada Minggu (25/12) sore.
Berdasarkan pantauan di lokasi, kebanyakan jemaat tiba bersama keluarga.
Misa ketiga Natal yang digelar secara hibrida ini dimulai sekitar pukul 17.00 WIB dan dipimpin Romo Albertus Hani R Hartoko. Dalam khotbahnya, Hani mengatakan bahwa retaknya sebuah perkawinan dipicu harapan yang terlalu tinggi terhadap pasangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Retaknya perkawinan adalah harapan yang terlampau tinggi atas hidup perkawinan dan pasangannya," kata Hani.
Menurutnya, orang-orang yang mau diajak bertumbuh dan berkembang justru yang bisa membuat sebuah perkawinan menjadi langgeng.
"Sudah berapa tahun membangun keluarga apakah harapan anda terlalu tinggi satu sama lain? Bahwa seorang yang telah mengucapkan janji setia itu terlalu bahagia membumbung tinggi sampai ke langit dan tidak menjejak bumi justru bukan. Yang bisa diajak untuk terus menerus berkembang dan bertumbuh," sambungnya.
Hani kemudian menutup khotbahnya dengan membacakan puisi karya Joko Pinurbo berjudul Kamus Kecil.
"Bahwa amin yang terbuat dari iman menjadikan kau merasa aman," tutur Hadi.
Sebelumnya diberitakan, tema natal yang diusung Gereja Katedral Jakarta pada 2022 ini mengambil pesan '...pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain'.
Gereja Katedral Jakarta menyelenggarakan ibadah Misa Natal secara hobrid pada tahun ini. Ibadah Misa malam Natal dan Misa Natal digelar pada 24 dan 25 Desember 2022.
Hani R Hartoko yang juga Pastor Kepala Paroki Katedral Jakarta mengatakan dekorasi natal di tempatnya pada 2022 ini mencerminkan perpindahan ibu kota negara dari DKI Jakarta ke Nusantara yang bakal lokasi intinya ada di Sepaku, Kalimantan Timur.
Dekorasi itu terdiri dari ornamen-ornamen khas nusantara berupa boneka Ondel-ondel Betawi dan boneka Kalimantan.
"Boneka-boneka nusantara bisa lihat di depan, yang satu boneka DKI ondel-ondel Betawi, satu lagi adalah Kalimantan karena kita akan bergerak pindah kesana," kata Hani dalam konferensi pers di Gereja Katedral, Minggu.
Sementara itu, ia mengatakan dekorasi ornamen-ornamen khas nusantara berupa wayang yang menghiasi gereja tersebut mencerminkan iman kristiani yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebudayaan.
"Siluet wayang ya semoga ini juga mengingatkan kita semua untuk merawat, memelihara, mengembangkan budaya kita, karena kita beriman dengan seni dengan budaya juga dengan kegembiraan," ujarnya.
![]() |
Lihat Juga : |
Uskup Agung Ignasius Kardinal Suharyo mengungkapkan tema natal tahun ini mengambil pesan '...pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain'. Ia memimpin prosesi Misa Natal Pontifikal bersama Romo Hani dan Romo Samuel Pangestu.
Sebanyak 1600 umat Katolik mengikuti Misa Natal Pontifikal secara langsung di Gereja Katedral dengan khidmat. Jumlah itu lebih sedikit dari misa malam Natal yang mencapai 2500 jemaat.
Misa yang digelar secara hibrida ini dimulai sekitar pukul 08.30 WIB. Jemaat gereja yang mengikuti misa secara tatap muka langsung, telah berdatangan sejak sekitar pukul 07.30 WIB.
"Kurang lebih tadi dipantau 1600-an lah. Berbeda dengan tadi malam. Kalau tadi malam itu cukup penuh hampir 2500-2600 dengan kursi cadangan," kata Humas Gereja Katedral Jakarta Susyana Suwadie.
Gereja Katedral Jakarta menyelenggarakan ibadah Misa Natal secara hibrida pada tahun ini. Ibadah Misa malam Natal dan Misa Natal digelar pada 24 dan 25 Desember 2022. Pada Minggu, misa pertama digelar pada 08.30 WIB secara hibrida. Dilanjutkan pada pukul 11.00 WIB untuk anak-anak dan berakhir pada 17.00 secara hibrida.
Gereja Katedral Jakarta juga memastikan bahwa ibadah Natal tahun 2022 akan menampung hingga 2.500 jemaat dalam satu sesi misa Natal. Jumlah itu merupakan 50 persen dari kapasitas ruangan dan halaman gereja.