Konfirmasi positif Covid-19 bertambah 468 kasus pada hari ini, Senin (26/12). Dengan demikian, total kasus Covid-19 sejak awal pandemi hingga kini mencapai 6.716.592 kasus.
Pasien yang dinyatakan sembuh bertambah 3.212 kasus sehingga total menjadi 6.538.568 orang. Sementara kematian akibat Covid-19 bertambah 14 orang. Dengan demikian total meninggal menjadi 160.551 orang.
Kasus aktif Covid-19 menjadi 17.473 orang atau turun 2.758 kasus dari kemarin. Sedangkan kasus suspek Covid sebanyak 1.614 orang dan spesimen yang diperiksa 32.083 sampel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumlah masyarakat yang telah menerima vaksinasi Covid-19 dosis pertama yaitu 203.981.914 orang, dosis kedua 174.707.565 orang, dan dosis ketiga atau booster sebanyak 68.333.576 orang.
Presiden Joko Widodo pekan lalu memberikan sinyal akan mengakhiri Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akhir tahun ini. Jokowi bilang salah satu syarat pencabutan PPKM adalah tingkat kekebalan masyarakat terhadap Covid-19.
Hal itu bisa dilihat dari sero survei yang akan dilakukan Kementerian Kesehatan.
"Asal sero survei kita sudah sampai 90 persen, ya artinya kita kemungkinan sudah baik. Ada apa pun, dari mana pun, seharusnya sudah tidak ada masalah," kata Jokowi di Stasiun Manggarai, Jakarta, Senin (26/12).
Sero survei sendiri berfungsi untuk mengetahui sejauh mana kekebalan komunitas atau herd immunity masyarakat terhadap pandemi Covid-19. Hasil survei akan dapat memberikan informasi mengenai seberapa besar kekebalan komunitas yang berhasil terbentuk di Indonesia.
Metode sero survei menggunakan tes darah guna memeriksa antibodi tubuh terhadap virus. Cara ini dinilai efektif untuk mengukur paparan suatu populasi terhadap patogen virus SARS-CoV-2.
Jokowi mengatakan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia menurun hingga di angka 1.000 kasus per hari. Namun, ia tak mau terburu-buru mencabut PPKM.
Dia masih menunggu sero survei yang sedang digelar. Menurutnya, data itu menjadi acuan untuk menentukan nasib PPKM.
"Kasus konfirmasi harian sudah turun di bawah 1.000, tetapi karena apa? Itu yang harus dilihat dikaji di sana. Apakah karena imun sudah lebih baik, atau apakah virusnya sudah tidak senang dengan Indonesia?" ucapnya.
"Jadi, tunggu kajian dari Kementerian Kesehatan, para pakar, dan epidemiolog agar keputusannya benar," tambah Jokowi.
(tim/isn)