Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Surakarta memberi gelar Kanjeng Raden Tumenggung kepada Samsudin Jadab yang kerap disapa Gus Samsudin.
Ketua LDA Keraton Surakarta GKR Wandansari alias Gusti Moeng menyebut kenaikan pangkat Gus Samsudin itu telah dilaksanakan di Gresik, Jawa Timur pada November lalu.
Pimpinan Padepokan Nur Dzat Sejati di Desa Rejowinangun, Blitar, Jawa Timur itu naik pangkat dari Raden Tumenggung Samsudin Condrodipo menjadi Kanjeng Raden Tumenggung Samsudin Condronegoro.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadinya gelarnya Raden Tumenggung terus sekarang pakai tambahan kanjeng jadi Kanjeng Raden Tumenggung," kata adik SISKS Pakubuwana XIII Hangabehi itu, Rabu (28/12).
Gusti Moeng menjelaskan pemberian gelar tersebut merupakan hal yang lumrah bagi tokoh masyarakat yang dinilai telah berjasa kepada Keraton Surakarta, pelestarian Budaya Jawa, atau Bangsa Indonesia. Selain itu, Gus Samsudin juga dianggap sebagai orang yang berpengaruh di lingkungannya.
"Apapun kan dia sebagai tokoh masyarakat di lingkupnya. Dengan diberi kepercayaan penghargaan dari Keraton kami harapkan biar semakin baik untuk berbuat masyarakat itu," ujarnya.
Nama Gus Samsudin sempat mencuat lantaran warga sekitar mendesaknya untuk menutup Padepokan Nur Dzat Sejati yang terletak di Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Warga menilai tempat itu diduga melakukan penipuan bermodus pengobatan atau rukiyah. Gus Samsudin juga pernah membuat heboh karena terlibat cekcok dengan salah seorang Youtuber 'Pesulap Merah' atau Marcel Radhival.
Ia bahkan melaporkan Marcel Radhival ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) dengan dugaan mencemarkan nama baik di YouTube.
(tfq/fra)