Kepala Bakamla Laksamana Madya Aan Kurnia mengatakan narkoba menjadi ancaman maritim yang paling berbahaya. Menurutnya, telah terjadi perubahan pola penyelundupan narkoba saat ini.
"Narkoba merupakan ancaman maritim paling berbahaya karena dampak buruk yang ditimbulkan dalam jangka panjang terhadap generasi muda," kata Aan dalam paparan konferensi pers HUT Bakamla ke-17, Jakarta, Kamis (29/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari hasil analisis, Aan menyebut penyelundupan narkoba ke Pulau Jawa sudah tak lagi lewat jalur darat tetapi melalui jalur laut. Para penyelundup berlayar dari pesisir pantai barat Sumatera dan mendarat di pesisir Jawa Barat.
"Sumber utama masuk ke Indonesia adalah dari jalur Asia Tenggara (golden triangle), namun juga terbuka jalur masuk dari timur tengah (golden crescent) melalui laut," katanya.
Di samping itu, Aan berujar pihaknya tengah mengamati lalu lintas senjata dari Asia Tenggara ke wilayah Papua melalui semua jalur, termasuk laut.
Menurutnya Aan, kerap terjadi perilaku anomali dari kapal-kapal yang melintasi perairan Indonesia. Perilaku anomali itu dinilai sangat berpotensi merugikan.
"Pelabuhan udara dan laut di wilayah potensi konflik perlu untuk ditingkatkan pengawasan dan pengamatannya sebagai filter. Pertukaran informasi intelijen perlu ditingkatkan intensitasnya," ujarnya.
(ryn/fra)