BNPB: 75 Persen Sekolah di Indonesia Berada di Kawasan Rawan Bencana

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan 75 persen sekolah di Indonesia berada dalam kawasan rawan bencana, mulai dari banjir, gempa sampai longsor.

Deputi Sistem dan Strategi BNPB Raditya Jati menilai pendidikan kebencanaan penting diberikan kepada peserta didik. Menurutnnya, pendidikan kebencaaan berguna sebagai kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.

"Dari 479 ribu sekolah di Indonesia, itu 75 persen berada di kawasan risiko sedang dan tinggi terhadap ancaman bencana," kata Raditya di Gedung Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Disgulkarmat) DKI Jakarta, Jakarta Pusat, hari ini Kamis (28/12).

Raditya menyebut BNPB ingin pendidikan kebencanaan menjadi muatan lokal dan masuk ke dalam kurikulum sekolah di Jakarta. Raditya berharap sekolah di Jakarta bisa jadi percontohan untuk sekolah sekolah di daerah lain.

Lihat Juga : ANALISIS Cuaca Ekstrem dan Segudang PR Mitigasi Bencana Pemerintah

"Saya setuju kalau nanti dikenalkan menjadi muatan lokal atau pendidikan kurikulum menjadi wajib dan akan menajdi percontohan," ujar dia.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono juga menilai kesiapsiagaan terhadap risiko bencana sangat penting.

Heru menyebut hal itu juga menjadi salah satu alasan pihaknya membuat Ruang Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Kebencanaan Provinsi DKI Jakarta. Ruang KIE tersebut diresmikan hari ini.

Heru menjelaskan ruang KIE Kebencanaan merupakan pusat literasi kebencanaan pertama yang menggunakan teknologi virtual reality. Ruangan itu diharapkan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mewujudkan budaya sadar bencana pada masyarakat Jakarta.

"Tidak hanya di Jakarta saja, Jabodetabek dipersilakan, mahasiswa juga boleh. Karena penanggulangan bencana itu harus dimulai dari diri kita sendiri," ucapnya.

Lihat Juga : BNPB Ingatkan Warga Tak Ngotot Liburan Akhir Tahun Jika Cuaca Ekstrem