Surabaya Waspada Hujan Malam Tahun Baru, Kupang Siaga Pasang
Cuaca ekstrem diprediksi bakal menerpa Jawa Timur saat malam tahun baru 2023. Sementara, wilayah pesisir di NTT bersiap siaga untuk mengungsi.
Kepala Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, Taufiq Hermawan, mengatakan, masyarakat harus waspada terhadap bencana hidrometeorologi seperti angin kencang, hujan lebat, hingga puting beliung.
"Perlu diwaspadai pada malam tahun baru diprakirakan beberapa wilayah berpotensi hujan intensitas ringan hingga lebat. Termasuk Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo," kata dia, Jumat (30/12).
Dari analisis kondisi iklim, Jatim disebutnya berada di puncak musim penghujan. Dinamika atmosfer di Jatim juga signifikan berpotensi meningkatkan cuaca ekstrem hingga sepekan ke depan.
Terpisah, Koordinator Prakirawan BMKG Tanjung Perak Surabaya Ady Hermanto mengatakan kemunculan gelombang laut di wilayah utara Jatim setinggi 2-3 meter.
"Sedangkan ketinggian gelombang laut di wilayah Selatan Jawa Timur setinggi 4 meter," kata Ady, Jumat (30/12).
"Hujan terutama pada saat sore dan malam hari. Untuk kapal dan perahu kecil perlu untuk diwaspadai," pungkasnya.
Sementara itu, Gatot Soebroto Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim membenarkan potensi intensitas gelombang tinggi dan hujan hampir di semua wilayah Jatim.
Sebagai upaya preventif, BPBD Jatim telah menyediakan posko bencana di kantot BPBD kabupaten/kota maupun posko Natal dan Tahun Baru (Nataru) bersama TNI dan Polri.
Gatot juga mengatakan bencana di Jatim hingga akhir Desember ini didominasi oleh kejadian hidrometeorologi. Terutama banjir dengan 113 kejadian. Selain itu, ada 92 insiden angin kencang, 4 banjir bandang, 9 tanah longsor, 5 angin puting beliung, 1 Gunung Api, serta 12 bencana lainnya.
"Total per hari ini ada 236 bencana yang melanda Jatim," katanya.
Sementara itu, warga di Pesisir Pantai Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, NTT, bersiaga sejak Jumat (30/12) malam. Warga risau gelombang pasang bakal menerpa rumah mereka.
Berdasarkan pantauan CNN Indonesia.com di Kampung Nelayan Oesapa, pada Jumat (30/12) pukul 23.30 Wita, puluhan warga tidak tidur dan bersiaga.
"Kita kuatir jika air pasang nanti pada Sabtu Dinihari akan terjadi gelombang pasang," ujar Ketua RT 032, RW 011, Kelurahan Oesapa, Kota Kupang, Mohamad Mansyur Dokeng kepada CNN Indonesia.com Jumat malam.
"Yang ditakutkan kalau tanggul jebol, apalagi tidak ada tanggul pemecah gelombang sehingga gelombang langsung menghantam tanggul yang berada sangat dekat dengan pemukiman warga," lanjutnya.
Dia menjelaskan ada 41 kepala keluarga yang rumahnya terancam jika terjadi gelombang pasang. Menurut Mansyur, pada Jumat sore, warga sudah memindahkan barang-barang mereka ke tempat yang lebih aman.
"Barang berharga sudah dievakuasi ke mesjid dan sekolah," kata Mansyur.
Dia menuturkan kondisi seperti ini telah terjadi sepekan. Warga pun trauma dengan terjadinya siklon tropis seroja pada April 2021.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kupang Elsye Sjioen pun meminta warga pesisir, apalagi yang rumahnya dekat pantai, mengungsi sementara jika kondisi semakin parah.
"Tadi kami dari BPBD sudah turun (ke lokasi), kami sudah mengimbau masyarakat agar tetap waspada," kata dia, kepada CNN Indonesia.com, Sabtu (31/12) dinihari pukul 01.30 Wita.
Nelayan hilang
Dari Maluku, nelayan Junaidin Sardam (23), warga Desa Dusun Air Pessy, Desa Piru, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, dilaporkan hilang saat melaut pada Jumat (30/12) dini hari.
Kepala Bidang Darurat BPBD Kabupaten Seram Bagian Barat Provinsi Maluku Manda mengatakan korban sempat dicari warga setempat. Namun, pencarian warga hanya menemukan perahu tanpa penghuni dan baju milik korban mengapung di tengah laut.
Korban bertolak dengan perahu untuk menyalakan lampu di rumpon (alat bantu penangkapan ikan di laut bak keramba) dengan kondisi laut sedang gelombang tinggi.
"Hingga Jumat siang korban tak pulang ke rumah," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (30/12).
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Ambon Mustari mengatakan pihaknya mengirimkan satu tim Rescuer melalui jalur darat menuju pelabuhan Leihitu Maluku.
(frd/ely/sai/arh)