Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dan jajaran PBNU menemui Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (2/1).
Pada pertemuan ini, Yahya mengundang Jokowi hadir dalam acara puncak peringatan Hari Lahir (Harlah) 1 Abad NU yang akan digelar di GOR Delta Sidoarjo, Jawa Timur pada 7 Februari 2023 mendatang. Tanggal ini bertepatan dengan tanggal 16 Rajab 1444 versi Hijriah sebagai Harlah NU.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mengundang Bapak Presiden untuk hadir di dalam beberapa acara utama itu, dan alhamdulillah Bapak Presiden berkenan untuk bisa hadir, mudah-mudahan tidak ada halangan," kata Gus Yahya usai pertemuan.
Yahya membeberkan puncak peringatan Harlah NU itu akan dihadiri tidak kurang dari 1 juta jamaah NU, para ulama dari dalam dan luar negeri.
Ia juga melaporkan tindak lanjut dari kegiatan Religion of Twenty atau R20 yang digelar pada November 2022 lalu di Bali ke Jokowi. Ia berharap gelaran R20 tetap digelar di India pada tahun ini.
"Termasuk memperkuat hubungan dengan pihak-pihak pemimpin agama dan pemerintah India. Mudah-mudahan tahun depan bisa terlaksana juga R20 di India di bawah kepemimpinan presidensi India di dalam G20," tutur Yahya.
Sementara itu, Jokowi menginstruksikan agar NU terus melakukan konsolidasi dalam menjalankan tugas dan menghadapi tantangan.
Yahya menyampaikan bahwa NU siap untuk mengabdi dan menciptakan hubungan dengan masyarakat yang lebih baik.
"Presiden memberi arahan agar Nahdlatul Ulama sungguh-sungguh melakukan konsolidasi secara intensif sampai ke basis, karena ke depan ini kita akan banyak sekali tugas dan tantangan yang harus kita hadapi," ujarnya.
(rzr/wis)