Plt. Ketua Umum PPP Mardiono menyebut mantan narapidana kasus korupsi jual jabatan Romahurmuziy cocok menjadi duta antikorupsi.
Menurutnya, Romi, sapaan Romahurmuziy, bisa berbagi pengalaman agar kasus serupa tak terjadi lagi.
"Dengan kata lain, beliau bisa jadi duta antikorupsi di tengah-tengah masyarakat, bisa jadi duta antikorupsi di tengah kader-kader Partai Persatuan Pembangunan," kata Mardiono di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Mardiono menjelaskan alasan partainya kembali merekrut Romi meskipun pernah terjerat korupsi. Menurutnya, Romi merupakan kader muda yang memiliki kemampuan politik sangat baik.
Dia menyebut Romi juga telah menebus kesalahan dengan menjalani hukuman sesuai dengan putusan pengadilan. PPP, ucap Mardiono, memberi kesempatan kepada semua kader untuk kembali berperan untuk bangsa.
"Bukan berarti tidak dukung langkah KPK maupun penegakan hukum untuk mencegah korupsi. Kami dukung sepenuhnya, tetapi kami tidak bisa menutup hak-hak politik seseorang," kata dia.
"Kan, mereka juga punya hak, kecuali pengadilan mencabut hak politiknya," sambungnya.
Sebelumnya, PPP menunjuk Romi sebagai Ketua Majelis Pertimbangan. Penunjukan itu menjadi sorotan publik karena Romi pernah terseret kasus korupsi jual beli jabatan di Kemenag.
Romi pernah menjabat Ketua Umum PPP pada 2014-2019. Romi juga pernah menjadi anggota DPR RI dari Fraksi PPP dua periode yakni 2009-2014 dan 2014-2019.
Pada 2019, KPK menangkap Romi karena terlibat jual beli jabatan di Kemenag. Kasus itu berlanjut hingga tingkat kasasi. Mahkamah Agung (MA) memvonis Romi pidana satu tahun penjara.
(dhf/bmw)