Pakar: Keretakan Tanggul di Jakarta Utara Tak Bisa Dianggap Remeh

Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Yoga menilai tanggul pantai yang bocor dan merembes di Jakarta Utara tidak bisa dianggap sepele oleh pemerintah.

Pasalnya, kata Nirwono, daya tahan tanggul seiring waktu kekuatannya akan menurun. Sementara, ombak laut setiap hari terus menerjang sehingga bisa berdampak tanggul tersebut jebol.

"Terjangan ombak dan gelombang laut yang kuat secara terus-menerus akan membuat retakan melebar dan tidak tertutup kemungkinan keretakan tersebut membuat tanggul jebol," kata Nirwono kepada CNNIndonesia.com, Rabu (4/12).

Nirwono mengungkit tragedi hancurnya tanggul Situ Gintung pada 2009 lalu yang menghantam permukiman warga di sekitarnya.

"Apa harus menunggu sampai kejadian tanggul tersebut benar-benar jebol? kita punya kisah pahit ketika tanggul Situ Gunting di Ciputat jebol dan menghanyutkan permukiman warga di bawahnya," kata Nirwono.

Lihat Juga : Melihat Ketinggian Air Laut Lebih Tinggi dari Daratan di Pesisir Jakut

Sedangkan untuk persoalan masyarakat yang tinggal di sekitar tanggul khususnya di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara pun harus menjadi perhatian khusus pemangku kepentingan. Menurutnya, pemerintah harus melakukan tindakan dengan  merelokasi warga setempat ke rumah susun sederhana sewa (rusunawa) terdekat.

"Pemprov DKI Jakarta harus berani tegas merelokasi permukiman warga yang berdekatan langsung dengan tanggul-tanggul tersebut ke rusunawa terdekat," katanya.

Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com pada Rabu, tanggul pantai di Muara Baru, Jakarta Utara terlihat retak di sejumlah titik. Air laut terpantau keluar dari retakan tembok dan membuat genangan air menyerupai danau di wilayah sekitarnya.

Genangan air tersebut kurang lebih seluas 500 meter dengan kedalaman berkisar 7-10 cm. Nampak juga sampah-sampah yang mengambang di atasnya.

Di lokasi yang berbeda, tanggul di pertigaan Jalan Muara Baru Ujung Gedung Pompa, Penjaringan juga retak, air merembes dan mengalir sekitar 1 meter ke jalanan dan menyebabkan genangan.

Genangan yang dipenuhi sejumlah sampah itu membuat bau amis kian menyerbak dari sana.

Salah satu warga, Reni, yang tinggal tepat di depan genangan menyebut rembesan dan genangan itu telah lama ada. Tetapi ia tidak merinci waktu tepatnya.

"Iya rembes, udah lama itu, mengalir ke situ," kata Reni yang menunjuk air yang mengalir ke genangan di depan tembok pengadang ombak laut itu.

Lihat Juga : Beda Tanggul Pantai dan Tanggul Laut Benteng Banjir Rob Jakarta