Salat Jumat Perdana 2023, Masjid Al Jabbar Didatangi Ribuan Jemaah
Tepat sepekan setelah diresmikan, Masjid Raya Al Jabbar di kawasan Gedebage, Kota Bandung, dibanjiri jemaah yang melaksanakan ibadah salat Jumat hari ini, (6/1).
Pantauan CNNIndonesia.com di lokasi, jemaah terlihat antusias mengikuti ibadah salat jumat pertama pada 2023 ini di masjid terbesar di Jawa Barat tersebut.
Tidak hanya pria yang akan mengikuti salat jumat, jemaah perempuan pun ikut mendatangi masjid tersebut untuk salat Dhuha.
Rombongan keluarga maupun kelompok pengajian pun tampak berdatangan ke masjid yang dibiayai negara sekitar Rp1 triliun ini.
Lapangan parkir di halaman masjid Al Jabbar ramai dengan kendaraan roda dua, empat bahkan bus. Akses Jalan Cimincrang yang menjadi akses utama masuk masjid tersebut sempat mengalami kemacetan.
Beberapa warga memanfaatkan momen kedatangan warga dengan menyediakan kantong parkir dan toilet umum. Sementara PKL berderet di sekitar Jalan Cimincrang dan pedagang asongan pun menjajakan sampai lapangan parkir Masjid Raya Al Jabbar.
Bagi warga sekitar, kehadiran Masjid Al Jabbar berdampak pada kepadatan lalu lintas. Mirip situasinya jika ada pertandingan sepak bola di Stadion Gelora Bandung Lautan Api yang letaknya tak jauh dari Masjid Al Jabbar.
"Enggak menyangka bisa seramai ini, apalagi jadi sering macet di Cimincrang. Mohon ini diperhatikan pemerintah juga untuk kenyamanan semua," kata Restu (45) warga Cimincrang.
Bagi Teguh (30), kehadiran masjid karya arsitektur Ridwan Kamil ini membuatnya takjub. Suasana salat jumat kali ini ia merasa lebih tenang.
"Ini baru pertama kali saya ke masjid semegah ini setelah Istiqlal. Semoga masjidnya jadi keberkahan bagi masyarakat Jawa Barat," ucap warga Purwakarta itu.
Tertibkan PKL
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melihat masih banyak Pedagang Kaki Lima (PKL) yang menggelar lapak dagangannya tidak pada tempat yang sudah disediakan.
Pihaknya memastikan mulai Sabtu (7/1) akan dilakukan penertiban terhadap PKL yang masih berjualan tidak di zona PKL.
"Mulai besok lusa penertiban akan dilakukan. Zona PKL itu sudah disiapkan, silakan dimanfaatkan, tapi tidak boleh seperti sekarang (berjualan tidak pada tempat yang disediakan)," ujarnya usai melakukan inspeksi ke Masjid Raya Al Jabbar, Kamis (5/1).
Para PKL pun diketahui banyak yang bukan berasal dari penduduk sekitar masjid. Padahal PKL yang berjualan di area Masjid Al Jabbar diprioritaskan untuk penduduk setempat.
"Berdagang boleh, tapi diatur dan didahulukan untuk penduduk lokal, tapi setelah didata kebanyakan bukan penduduk lokal yang dadakan datang dari mana-mana," cetus Emil.
Ridwan Kamil yang juga Ketua Dewan Kemakmuran Masjid Al Jabbar mengungkap kedatangannya untuk merespons keluhan-keluhan warga terhadap kondisi masjid yang baru beberapa hari diresmikan itu.
"Sebagai Ketua DKM juga memastikan komplain-komplain untuk direspons," ujarnya.
(hyg/wis)