Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyerukan penolakan partainya terhadap wacana sistem pemilu proporsional tertutup coblos partai di hadapan jemaah perayaan Natal Demokrat, Minggu (8/1).
AHY menilai wacana sistem pemilu proporsional tertutup merupakan kemunduran dari perjuangan para reformis di masa lalu.
"Karena ini merupakan sebuah kemunduran. Sebuah setback. Akankah kita bersikap ahistoris, padahal kita telah berjuang, dengan darah keringat dan air mata," ucap AHY di acara yang digelar di kawasan Senayan, Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
AHY menyatakan partainya menolak wacana sistem tersebut, dan sikap itu telah ia sampaikan dalam pertemuan bersama delapan partai parlemen di kawasan Dharmawangsa, Jakarta Selatan di hari yang sama.
Menurut dia, sistem pemilu proporsional tertutup akan mencabut hak masyarakat menentukan calon wakilnya di DPR. Menurut dia, usulan itu jelas-jelas melukai masyarakat.
"Ini salah satu contoh bagaimana Demokrat harus terus berada di depan, bersuara lantang, untuk keadilan, untuk kedaulatan rakyat," ucap AHY.
Acara perayaan Natal Demokrat dihadiri kader, simpatisan, dan masyarakat umum. Acara itu turut dihadiri Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat sekaligus Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Pada kesempatan itu AHY sekaligus mengingatkan bahwa kerukunan harus dijaga. Menurut dia, kerukunan masyarakat bukan sesuatu yang bisa terus terjaga tanpa disadari masyarakat.
"Pak SBY berulang kali mengingatkan, never take anything for granted, jangan merasa Indonesia akan rukun selamanya. Akan utuh selamanya. Ini semua harus kita perjuangkan," kata dia.
(thr/fea)