Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Hinca Pandjaitan tidak banyak bicara soal penangkapan Gubernur Papua Lukas Enembe yang merupakan kader parpol tersebut.
Hinca mengatakan dalam waktu dekat pernyataan resmi soal 'nasib' Enembe akan disampaikan oleh Dewan Pengurus Pusat (DPP) Demokrat.
"Kita tunggu dulu ya, aman. Prinsip dasarnya kan penegakan hukum berjalan, prinsip dasar itu dulu. Nah, karena itu apa yang sedang dilakukan kita ikuti dulu, tunggu lah," kata Hinca di kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Rabu (11/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hinca yang juga Anggota Komisi III DPR RI ini menyatakan dirinya masih belum mengetahui seluk beluk penangkapan Lukas Enembe. Ia mengaku masih menunggu komentar lebih lanjut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap dugaan kasus suap salah satu kadernya itu.
"Mungkin paling tidak, besok sudah ada statement resmi dari DPP, kami tidak ingin terburu-buru," imbuhnya.
Lukas Enembe sebelumnya ditangkap saat sedang makan di salah satu restoran di Abepura, Jayapura, Selasa (10/1). Penangkapan ini berujung kericuhan di Papua. Massa pendukung Lukas menyerang markas Mako Brimob Kotaraja, Papua, dengan turut membawa panah dan senjata tajam. Bahkan satu orang disebut tewas tertembak.
Lukas diproses hukum KPK atas kasus dugaan suap dan gratifikasi senilai miliaran rupiah. Lukas diduga menerima suap dari Direktur PT Tabi Bangun Papua (TBP) Rijatono Lakka terkait proyek infrastruktur di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua. Adapun terkait dugaan gratifikasi, KPK mengaku masih mendalaminya.
Pada Rabu ini, KPK telah menyatakan resmi menahan Lukas Enembe selama 20 hari ke depan. Namun, KPK melakukan pembantaran Lukas Enembe di RSPAD karena kondisi kesehatannya.