Gibran Irit Bicara soal Pembongkaran Pendapa Mangkunegaran

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka irit bicara saat ditanya mengenai Pendapa Mangkunegaran yang berada di Kelurahan Timuran telah dibongkar pemiliknya.

Ia beralasan masih menunggu informasi lebih lanjut mengenai hal itu.

Putra sulung Presiden RI Joko Widodo (Jokwoi) itu lalu mengatakan sudah mengirim tim dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUPR) untuk meninjau lokasi Kepatihan Mangkunegaran.

"Nunggu laporane [tunggu laporannya] DPUPR sik [dulu]. Iki DPUPR wis neng kono [Ini DPUPR sudah kesana]. Aku kan gur nonton seko foto [saya kan cuma nonton dari foto]," kata Gibran usai menerima kunjungan dari KGPAA Mangkunegara X Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo di Balai Kota Solo, Kamis (12/1).

Lihat Juga : Pendapa Kepatihan Mangkunegaran Solo Dibongkar

Mangkunegara X, Bhre juga menyampaikan hal yang sama. Ia mengklaim baru mengetahui Pendapa Kepatihan Mangkunegaran dari pemberitaan media tadi pagi.

"Saya belum bisa bicara terlalu banyak. Situasinya baru terjadi dan saya baru lihat dari berita," katanya.

Bhre menerangkan pihaknya sudah tidak berwenang atas Kepatihan Mangkunegaran sejak kepemilikannya berpindah tangan beberapa tahun yang lalu. Namun ia memastikan Pura Mangkunegaran akan memantau cagar budaya peninggalan leluhurnya.

"Nanti rencana akan kami pantau lagi dengan Mas Wali dan Pemkot. Bagaimana kondisinya saat ini kira-kira seperti apa. Kami pantau lagi," katanya.

Lihat Juga : Anies Safari di Stadion Si Jalak Harupat Bandung 22 Januari

Secara terpisah saat dikonfirmasi, Lurah Timuran, Supyanto juga mengaku baru tahu pendapa tersebut sudah rata dengan tanah dari pemberitaan media massa. Oleh karena itu, dia mengatakan pembongkaran bangunan bersejarah oleh  pemiliknya tanpa berkomunikasi dengan pihak yang berwenang.

"Nggak ada pemberitahuan. Dikerjakan mulai kapan juga tidak berkomunikasi dengan kami. Saya juga baru tahu hari ini dari media," katanya melalui telepon, Kamis.

Dia mengaku sudah mengecek ke lokasi pendapa yang berjarak sekitar 100 meter dari kantornya itu. Di sana ia menemui sejumlah tukang yang sedang bekerja. Menurut informasi yang ia terima, pembongkaran sudah dilakukan sekitar 3 bulan yang lalu.

Supyanto mengatakan nantinya pendapa tersebut akan dibangun kembali oleh pemiliknya dengan sedikit modifikasi. Bangunan khas Jawa tersebut nantinya akan dirakit kembali di atas pondasi yang lebih tinggi.

"Mau dinaikkan permukaan tanahnya sekitar 1,25 - 1,5 meter, di-urug, terus dirakit lagi. Maksudnya biar gagah. Informasinya begitu," katanya.

Sebelumnya Pendapa Kepatihan Mangkunegaran yang berada di Jalan Ronggowarsito, Kelurahan Timuran, Kecamatan Banjarsari, Solo dibongkar pemiliknya beberapa waktu yang lalu. Menurut informasi yang dihimpun, lahan tersebut akan dibangun menjadi penginapan.

Kepatihan Mangkunegaran sendiri merupakan bagian dari Kadipaten Mangkunegaran. Dahulu kompleks Kepatihan tersebut berfungsi sebagai pusat administrasi pemerintahan di Pura Mangkunegaran.

Bangunan tersebut juga menjadi lokasi pertama berdirinya radio amatir milik pribumi pertama di Indonesia yang oleh Mangkunegara VII pada 1 April 1933. Kurang dari setahun kemudian, radio tersebut menjadi Soloche Radio Vereeniging (SRV) yang merupakan cikal bakal Radio Republik Indonesia (RRI).

Pada tahun 1943, di lokasi tersebut didirikan TK Taman Putro yang merupakan TK tertua di Solo. Sekolah itu terpaksa pindah pada tahun 2014 karena Pura Mangkunegaran menjual tanah tersebut.