Ketua DPP PDIP Bidang Kebudayaan sekaligus Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan wejangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menjadi pemantik aksi blusukannya.
Risma berkata Mega kerap menyarankan agar dirinya tidak hanya fokus pada data orang miskin yang tersedia. Mega memintanya untuk proaktif mencari data-data lain di lapangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu yang entah kenapa kemudian saya turun ke bawah jembatan, saya blusukan di makam-makam di Jakarta. Kemudian, kami cari orang yang tidur-tidur di gerobak, manusia gerobak," ujarnya kepada wartawan di Desa Lambang Sari, Bekasi, Minggu (15/1).
Menurutnya, dengan blusukan ia bisa menemukan banyak orang yang tidak memiliki KTP. Kemensos pun melakukan perekaman dan memasukkan data-data orang miskin tersebut ke dalam data pemerintah.
Mantan wali kota Surabaya itu mengaku memang sering curhat dengan Megawati. Ketika ada masalah, Risma rajin konsultasi dengan Mega, termasuk saat dirinya masih menjadi pemimpin dua periode di Surabaya.
"Mohon maaf banyak yang mungkin memandang rendah ibu (Megawati), tapi ibu itu luar biasa pintarnya. Jadi saya banyak belajar dari beliau. Pada waktu Surabaya sering puting beliung, ibu sampaikan 'Mbak, tanam jenis tanaman ini'. Saya tanam, sekarang clear, tidak ada (puting beliung)," ungkapnya.
Ia juga menyinggung bahwa perahu nelayan Surabaya sering pecah karena puting beliung. Itu membuat pemerintah daerah (pemda) harus membantu melakukan perbaikan dan perawatan. Namun, kapal nelayan diklaim jarang pecah usai ditanami pohon cemara udang sesuai nasihat Mega.
Selain itu, Risma pamer aksinya menanam pohon saat masih menjadi wali kota Surabaya membuat kota tersebut tahan gempa dan banjir.
Risma mengatakan klaim Surabaya tahan gempa itu didapat dari obrolan dengan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati. Kala itu Dwikorita berkunjung ke Surabaya, tempat Risma memimpin dua periode.
Menurut penuturan Risma, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan akar pohon bisa merakit struktur tanah sehingga menjadi stabil dan tahan terhadap gempa.
"Jadi yang banjir-banjir itu bisa disimpan di akar pohon. Bapak-Ibu ndak percaya? Saya jadi wali kota 2010, itu 52 persen wilayah Surabaya banjir. Saya tinggalkan, tidak ada kawasan manapun di Surabaya yang banjir karena saya rajin nanam pohon," pamer Risma.
(skt/wis)